Nostalgia Nonton Film di Bioskop Ria Theatre Tayu

Nostalgia Nonton Film di Bioskop Ria Theatre Tayu

Nostalgia Nonton Film di Bioskop Ria Theatre Tayu

Penulis : Imam Muhlis Ali

Dahulu sekitar tahun 1980 -an, saya dan teman-teman diajak menonton film perjuangan seperti Serangan fajar dengan bintang kecil Si Temon, Naga Bonar dengan bintang utama Artis Dedy Mizwar, Si Buta Dari Gua Hantu, Jaka Sembung, Jaka Tarub dan sebagainya. Kami menonton di bioskop “Ria Theatre” daerah Tayu Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Rela bersepeda onthel demi bisa menonton film bioskop

Pada saat itu dan bahkan tahun sebelumnya film bioskop telah menjadi hiburan menarik. Belum ada hiburan menonton film selain di layar kaca stasiun milik Pemerintah yakni TVRI. Meski jarak tempat saya dengan gedung bioskop Tayu relatif jauh sekitar kurang lebih 7 kilo meter, kami rela mengayuh sepeda onthel demi bisa menonton film perjuangan. Namun setelah sampai di lokasi bioskop, keletihan kami berganti menjadi kesenangan tersendiri.

Senang menonton film bioskop

Kenapa senang? Karena bagi yang mengalami masa -masa indah di tahun 1980-an tentu merasa senang karena terhibur dengan kehadiran bioskop. Dulu tiket masuk relatih terjangkau. Nominalnya saya lupa. Masa itu masih sedikit media hiburan jenis film zaman itu. Kaset VCD belum ada atau belum sampai di daerah kami, paling -paling masih ada kaset rol pita berbentuk tebal seperti bata. Apalagi dibandingkan dengan media seperti sekarang, tentu jauh berbeda alias masih sederhana. Barangkali jikapun sudah ada media tersebut, alatnya belum sampai ke daerah saya yang berkategori pinggiran jauh dari kota besar.

Bangunan gedung bioskop yang rusak parah

Kini, ditahun 2021 saya tidak sengaja lewat gedung bioskop “Ria Theatre” Tayu Kabupaten Pati itu. Kondisi bangunan sungguh menyedihkan. Dari depan gedung atau halamannya terlihat tembok, atap, kayu dan lantai rusak parah. Keadaan terasa sepi dan hening. Nuansa mistis terasa dan kondisi ‘singup’ (jawa: sepi karena tidak terawat) menjadi pemandangan mata yang lewat. Padahal letak gedung di pinggir jalan raya dekat alun-alun Tayu. Namun sampai sekarang keadaan gedung masih terbengkelai sama nasibnya seperti gedung Rumah Sakit Kristen (RSK) Tayu yang sempat viral belakangan ini.

Bioskop sepi sejak ada Compact Disk dan stasiun TV swasta

Menurut orang – orang sekitar, dulu di tahun 1960-an sampai 1980-an bioskop-bioskop merupakan tempat hiburan yang paling diminati masyarakat. Namun sekitar tahun 1990-an, bioskop-bioskop tersebut mulai tutup. “Termasuk bisokop di Tayu dan kota Pati, bioskop mulai sepi penonton sejak ada media teknologi canggih mas”. Ungkap Slk (65 thn). Ditambahkan tutupnya bioskop salah satunya disebabkan mulai hadir mesin pemutar film seperti Compact Disk (CD), kaset VCD, DVD dan masyarakat mulai semarak menonton TV swasta dirumah

Berharap bioskop kembali dihidupkan

Sebenarnya ditahun 2018, Kabupaten Pati sudah membangun gedung bioskop bernama “New Star Cineplex” di lantai dua Pasar Pragolo. Harapannya bioskop ini bisa menjadi rujukan masyarakat Pati maupun sekitarnya yang hendak menonton film. Bupati Pati saat meresmikan dulu berharap adanya gedung bioskop ini bisa menyedot orang yang berdomisili di sekitar Pati agar bertandang ke Kabupaten Pati dan meningkatkan kunjungan aset wisata serta pembelian produk – produk khas Kabupaten Pati. Sebagai anggota masyarakat, kita berharap bioskop kembali dhidupkan tentunya dengan penampilan yang modern dan konten film yang mendidik generasi bangsa. Bisnis boleh tapi ikut mencerdaskan bangsa tidak dilupakan.
(*).

Source Of Nostalgia Nonton Film di Bioskop Ria Theatre Tayu From all source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *