Hingga tahun 2021 ini, dunia masih tetap waspada dengan sebuah virus yang disebut dengan corona virus (COVID-19). Di Indonesia, sejak awal kemunculan COVID-19 pada tahun 2020 lalu hingga sampai saat ini pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam rangka untuk mencegah penyebaran COVID-19. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan menghimbau warga untuk membatasi kegiatan sosial. Dalam usaha pembatasan sosial ini pemerintah Indonesia juga telah membatasi kegiatan diluar rumah seperti kegiatan pendidikan yang telah dilakukan melalui pembelajaran dari rumah.
Pembelajaran dari rumah dilakukan melalui dua cara yaitu secara online atau tatap muka terbatas. Pembelajaran online dilakukan dengan sistem belajar jarak jauh, dimana Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM) tidak dilakukan secara tatap muka. Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media, baik media cetak (modul) maupun non cetak (audio/video), komputer/internet, siaran radio dan televisi.
Adapun untuk kegiatan tatap muka terbatas ialah pelaksanakan kegiatan pembelajaran dengan tatap muka akan tetapi waktunya dibatasi dan peserta didik yang jumlahnya dibatasi.
Peraturan yang ada tersebut membuat anak-anak diharuskan menjalani pembelajaran jarak jauh yang jelasa terasa berbeda dibandingkan belajar secara langsung di sekolah. Oleh karena itu agar anak terus bersemangat dalam belajar meski dalam keadaan yang berbeda diperlukan pendorong untuk menggerakkan anak agar semangat belajar sehingga dapat memiliki prestasi belajar. Nah, saat inilah keluarga terutama orang tua memiliki peran yang besar untuk memberikan dukungan pada anak yang salah satunya adalah dengan mendampingi mereka menjalani kegiatan belajar di rumah. Berikut ada bebrapa panduan bagi orang tua dalam mendampingi anak belajar dari rumah menurut UNESCO:
1. Buat rutinitas harian secara terstruktur
Membuat tutinitas harian yang terstruktur dapat membantu anak untuk disiplin dan mengerti akan tanggung jawabnya sekaligus memberikan kesempatan kepada anak untuk tetap bisa melakukan apa yang menjadi kebutuhan anak selain belajar. Dalam hal ini orangtua bisa mengajak anak untuk menyusun jadwal hariannya, seperti jadwal pelajaran, bermain, waktu istirahat. Ajak anak untuk dapat melakukan aktivitasnya seperti biasa, yaitu bangun pagi dan sarapan di jam tertentu, lalu melanjutkan aktivitas sesuai dengan yang sudah direncanakan dalam jadwal. Hal penting yang juga harus diperhatikan oleh orang tua dalam menyusun jadwal bersama anak adalah memperhatikan lamanya waktu belajar. Umumnya, anak dapat berkonsentrasi penuh selama 20 menit. Oleh karena itu, anak bisa beristirahat sejenak setelah belajar selama 20 menit.
2. Awasi dan dukung proses belajar anak. Dalam proses belajar anak, orangtua dapat hadir dan menemani anak belajar di rumah. Selain itu orangtua juga dapat melibatkan anak dalam keluarga untuk saling membantu, misalnya saja anak yang lebih tua bisa diminta untuk membantu adiknya menyelesaikan tugas sekolah.
3. Libatkan anak secara aktif dalam kegiatan belajar
Orang tua perlu mengajak anak untuk dapat merefleksikan pelajaran yang diperoleh ke dalam kehidupan sehari-hari. Orangtua dapat memberikan pertanyaan terbuka mengenai pelajaran yang didapat, tugas yang sedang dipelajari, atau aktivitas belajarnya. Berikan pula apresiasi sederhana atas hal baik yang telah dilakukan anak, misalnya saja ketika anak mau mengikuti jadwal harian tanpa diingatkan, nak belajar secara mandiri, atau nak dapat menyelesaikan tugas yang diberikan. Ajak anak untuk dapat merefleksikan pelajaran yang diperoleh ke dalam kehidupan sehari-hari.
4. Dorong anak untuk rajin bertanya
Dalam mendampingi anak belajar di rumah orang tua bisa menstimulasi anak agar aktif bertanya mengenai pelajaran yang didapat, tugas yang sedang dipelajari, atau aktivitas belajarnya. Tentunya bahasa yang digunakan dalam memberikan pertanyaan pada anak adalah bahasa positif yang bisa dipahami oleh anak. Selain itu, berikan kesempatan pada anak untuk menanyakan materi yang tidak dipahami. Orangtua juga dapat mendiskusikannya dengan cara yang dapat menarik minat anak sehingga anak terdorong untuk bertanya.
5. Gunakan metode pembelajaran yang bervariasi
Metode pembelajaran yang bervarasi dapat membuat anak tidak cepat bosan dalam melakukan kegiatan belajar yang dilakukan di rumah, oleh karena itu orangtua harus menggunakan berbagai metode pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi anak. Orangtua dapat belajar dari buku, internet, sharing dengan teman atau orang-orang yang berkompeten untuk mencari bahan ajar atau inspirasi terkait metode pembelajaran menarik dan menyenangkan bagi anak yang bisa dilakukan di rumah dalam mendapingi anak belajar.
6. Bangun komunikasi dengan sekolah
Orangtua perlu tetap terhubung dengan pihak sekolah untuk mencari informasi terkait materi pembelajaran dan hal lain yang dapat menunjang kegiatan belajar anak di rumah. Orang tua bisa melaporkan hasil kegiatan belajar anak di rumah . Orang tua bisa konsultasi dan mengajukan pertanyaan pada guru terkait perkembangan anak atau bahkan kendala-kendala yang dialami dengan ketentuan waktu yang disepakati bersama antara guru dan orang tua.
Kondisi yang tidak menentu seperti ini bukanlah kendala untuk membentuk anak jadi yang terbaik. Menjadi orang tua yang asyik juga perlu dipersiapkan dan dipelajari untuk menghadapi setiap perubahan kondisi. Hai orang tua hebat selama pandemi, mohon bersabar karena ini bagian dari peningkatan kualitas diri!
Penulis: Sulfiah Anggota KKN MDR Dwinawa IPMAFA Tahun 2021
Source Of Pentingnya Pendampingan Belajar Pada Anak untuk Menumbuhkan Semangat Belajar di Rumah Saat Pandemi COVID-19 From all source