Perlu Percepatan, Hingga Semester II Realisasi Dana APBN Lingkup KPPN Pati Belum Penuhi Target
PATI, LENSAPATI.COM
Realisasi penyerapan APBN yang dikelola 56 satuan kerja (satker) lingkup KPPN Pati sampai dengan periode semester I tahun 2022 baru mencapai Rp 270,2 M atau sebesar 43,94 % dari total pagu sebesar Rp 614,9 M. Dibandingkan dengan target penyerapan sampai dengan bulan Juni 2022 atau semester I tahun 2022 sebesar 303,1 M atau 49,27%, realisasi ini masih dibawah target sehingga harus segera dilakukan percepatan penyerapan anggaran oleh seluruh satker pengelola DIPA APBN pada Triwulan III tahun 2022 ini.
Realisasi anggaran yang dikelola oleh satker-satker terinci ke dalam empat jenis belanja yaitu Belanja Pegawai, belanja Barang, belanja Modal dan Belanja Sosial. Untuk Belanja Pegawai mencapai serapan Rp 192,4 M atau sebesar 47,79 % dari pagu Rp 402,7 M, Belanja Barang mencapai serapan Rp 66,8 M atau sebesar 40,57 % dari pagu Rp 164,7 M, Belanja Modal mencapai serapan Rp 8,7 M atau sebesar 19,61 % dari pagu Rp 44,6 M, sedangkan Belanja Sosial mencapai serapan Rp 2,1 M atau sebesar 75,0 % dari pagu Rp 2,8 M.
Realisasi serapan yang cukup menggembirakan adalah Belanja Sosial. Realisasi Belanja Sosial mampu melebihi target penyerapan sampai dengan semester I tahun 2022 yang ditargetkan sebesar Rp 1,4 M atau sebesar 50% dari total pagu sebesar Rp 2,8 M. Dana ini dikelola oleh satker Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental “Margo Laras” di Pati. Penggunaan dana ini diperuntukkan untuk pemberian Tabungan bagi Yatim Piatu. Kondisi seperti ini merupakan kondisi ideal yang diharapkan. Dengan adanya percepatan serapan dan pencapaian output, masyarakat penerima dana dapat segera merasakan manfaat dari penyaluran Dana APBN tersebut.
Sedangkan untuk realisasi Belanja Pegawai masih di bawah target sampai dengan semester I tahun 2022 sebesar Rp 201,3 M atau 50 % dari alokasi pagu sebesar 402,7 M. Belanja Pegawai ini dialokasikan seperti untuk pembayaran Gaji Pegawai, Tunjangan Kinerja, pembayaran uang makan maupun pembayaran atas hak-hak pegawai lainnya. Adapun realisasi Belanja Barang juga masih di bawah target sampai dengan semester I tahun 2022 sebesar Rp 82,4 M atau 50 % dari alokasi pagu sebesar Rp 164,7 M. Belanja barang dialokasikan untuk pembayaran keperluan sehari-hari perkantoran, belanja langganan daya jasa, pembayaran pelaksanaan tugas fungsi satker maupun belanja perjalanan dinas. Sedangkan realisasi Belanja Modal masih jauh dibawah target penyerapan sampai dengan semester I tahun 2022 sebesar Rp 17,8 M atau 40% dari total pagu 44,6 M. Belanja Modal ini diperuntukkan untuk pembelian Peralatan dan Mesin, pembangunan Gedung dan Bangunan maupun pembangunan infrastruktur lainnya.
Melihat realisasi belanja yang masih jauh dibawah target diharapkan seluruh satker segera melakukan update atas rencana penarikan dana/RPD di Triwulan III dan Triwulan IV tahun 2022 dengan harapan realisasi penyerapan di Triwulan III dan Triwulan IV bisa mencapai target yang ditetapkan. Adapun target penyerapan Triwulan III 2022 adalah sebesar Rp 450,9 M atau kurang lebih 75% dari total pagu 614,9 M. Rencana penarikan dana ini akan berhasil apabila dibarengi dengan eksekusi di lapangan untuk mendukung penyerapan anggaran seperti percepatan pengadaan barang/jasa, percepatan pelaksanaan kegiatan dan juga percepatan penagihan ke KPPN Pati atas kegiatan/pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan dan lain-lain. Termasuk didalamnya adalah percepatan penyampaian SPM Penggantian Uang Persediaan (SPM GUP) secara tepat waktu dan konsisten.
Hal ini perlu dukungan dari seluruh pengelola keuangan baik dari KPA, PPK, PPSPM, PBJ sampai dengan seluruh staf pengelola keuangan. Dukungan dan koordinasi diharapkan dapat diwujudkan dalam aksi yang nyata seperti melaksanakan monitoring dan evaluasi setiap saat secara rutin minimal satu/dua minggu sekali agar kendala-kendala yang ada dapat segera diatasi sehingga pelaksanaan belanja negara dapat berjalan sesuai target.
Sejak dari awal tahun anggaran 2022, satker-satker lingkup KPPN Pati telah didorong untuk dapat melakukan penyerapan di awal periode sehingga bisa memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat, di samping itu juga nilai manfaat dari output kegiatan segera bisa dirasakan di awal periode anggaran untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi maupun pelayanan kepada masyarakat. Khususnya penyerapan belanja barang dan belanja modal yang pastinya banyak melibatkan masyarakat dalam proses penyediaan barang maupun jasanya. Sebagai contohnya untuk pagu belanja modal dibawah 200 juta diharapkan dapat terealisasi baik fisik maupun anggarannya pada triwulan I 2022.
Di samping itu untuk mendorong percepatan realisasi anggaran, Kementerian Keuangan telah memasukkan indikator besaran serapan/realisasi anggaran per Triwulanan sebagai salah satu indikator dalam penilaian kinerja pelaksanaan anggaran oleh seluruh satker pengelola DIPA APBN disamping ada tujuh indikator lainnya. Sehingga dalam setiap Triwulan ada target-target penyerapan anggaran yang harus dicapai oleh seluruh satker. Dengan dimasukkannya indikator ini diharapkan seluruh satker dapat berlomba-lomba mempercepat realisasi anggarannnya untuk mencapai target percepatan sehingga penyerapan anggaran tidak menumpuk di akhir periode tahun anggaran untuk mewujudkan spending better dan value for money dari setiap pengeluran negara.
Pelaksanaan anggaran tahun 2022 diharapkan semakin baik kualitasnya dari tahun anggaran sebelumnya dalam rangka untuk mewujudkan peran kehadiran APBN dalam ikut membangkitkan perekonomian masyarakat yang dalam dua tahun terakhir ini mengalami penurunan akibat dampak dari pandemi Covid 19 di samping untuk menjaga kesinambungan dan kesehatan fiskal.
Penulis : Armansyah Vendy Pradana – KPPN Pati
Informasi Viral Tentang Perlu Percepatan, Hingga Semester II Realisasi Dana APBN Lingkup KPPN Pati Belum Penuhi TargetSebelumnya Sudah Tayang di LENSAPATI(*)com