Waspada DBD, Dinkes Pati Galakkan PSN Sikat Wae

1 min read

Waspada DBD, Dinkes Pati Galakkan PSN Sikat Wae

Waspada DBD, Dinkes Pati Galakkan PSN Sikat Wae

PATI, PATINEWS.COM

Musim penghujan telah dalam masa puncaknya, banyaknya genangan air dapat meningkatkan populasi nyamuk Aedes Aegypti yang menyebabkan wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Walaupun masih dalam masa pandemi Covid-19 masyarakat dihimbau jangan sampai lengah akan bahaya DBD yang mengintai. Peningkatan pasien penderita DBD terlihat sejak bulan September 2021.

“Dengan total pasien penderita DBD di tahun 2021 sejumlah 162 orang dan 3 orang meninggal dunia,” terang Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, dr. Aviani Tritanti Venusia, MM.

Saat musim penghujan, masyarakat lebih mengandalkan fogging (pengasapan) daripada mengutamakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk). Akan lebih efektif jika melakukan PSN untuk memberantas nyamuk penyebab demam berdarah.

Mengantisipasi permohonan fogging yang biasanya agak meningkat, pelaksanaannya didukung dari BOK yang ada di Puskesmas. Namun untuk kegiatan fogging ini tidak semua permintaan bisa dipenuhi, karena harus memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku, seperti harus dilakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) terlebih dahulu dan didukung laporan dari RS.

“Saya menghimbau untuk adanya kerja sama dengan pihak terkait terutama jika ada peningkatan permintaan fogging di masyarakat, tetap disosialisasikan PSN yang utama, bukan foggingnya,” ajak Aviani.

Sementara Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Masyarakat, dr. Joko Leksono Widodo, MM, berharap agar masyarakat tetap waspada dan bisa melakukan PSN dengan 3M plus, yaitu:

1. Menguras, merupakan kegiatan membersihkan atau menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya.

2. Menutup, merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.

3. Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), dan disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.

Plus nya atau kegiatan pendukung lain adalah bisa dengan cara bergotong royong dengan masyarakat sekitar untuk membersihkan lingkungan atau memelihara ikan pemakan jentik–jentik nyamuk. Di Kabupaten Pati gerakan ini dikenal dengan Sikat Wae (Siaga Masyarakat Waspada Aedes Aegypty).

(*)

Source Of Waspada DBD, Dinkes Pati Galakkan PSN Sikat Wae From all source

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *