Acara ini tak hanya menjadi momen silaturahmi, namun juga menjadi ruang strategis bagi Bupati untuk menyampaikan arah kebijakan prioritas pemerintahannya. Dalam wawancaranya, Sudewo menekankan pentingnya sektor pendidikan sebagai fondasi kemajuan daerah.
Salah satu kebijakan penting yang diluncurkan adalah penerapan jam belajar malam bagi anak-anak dari pukul 19.00 hingga 21.00 WIB. Pada jam tersebut, anak-anak diimbau untuk berada di rumah dan fokus pada kegiatan belajar.
“Anak-anak tidak boleh pegang handphone, apalagi bekerja membantu orang tua. Mereka harus belajar. Ini demi masa depan mereka,” tegas Sudewo.
Selain itu, penggunaan gawai oleh anak-anak akan dibatasi dan hanya diperbolehkan pada hari libur. Kebijakan ini dirancang untuk mengembalikan semangat belajar dan kedisiplinan di kalangan pelajar, sekaligus menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif di rumah.
Sudewo juga menekankan bahwa anak-anak seharusnya tidak dibebani pekerjaan rumah tangga atau membantu orang tua mencari nafkah. Fokus utama mereka harus tetap pada pendidikan sebagai bekal masa depan.
“Saya harap para kepala desa bisa menjadi ujung tombak dalam mengawal dan melaksanakan kebijakan ini di lapangan,” ujarnya.
Di luar pendidikan, Sudewo juga menyampaikan kebijakan strategis di sektor pertanian, kesehatan, dan infrastruktur. Salah satunya adalah target peningkatan produksi gabah minimal 10 ton per hektare, yang akan didorong melalui kerja sama lintas sektor.
Menutup sambutannya, Bupati Pati ini memohon doa dan dukungan agar pemerintahannya senantiasa diberi kelancaran dan keberkahan oleh Allah SWT. Ia optimis, dengan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, Pati bisa tumbuh menjadi kabupaten yang adil dan makmur.