Oleh : Desi Putri C (Mahasiswi INISNU Temanggung Prodi PIAUD)
PENDAHULUAN
Perkembangan yaitu proses yang dialami oleh setiap individu, perkembangan ini merupakan proses kualitatif dan berkaitan dengan kematangan individu dalam hal perubahan yang progresif dan sistematis pada manusia. Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang sistematis, progresif dan berkesinambungan pada diri seseorang sejak lahir sampai akhir hayatnya atau dapat juga diartikan sebagai perubahan yang dialami oleh seseorang menuju suatu tingkat kedewasaan atau kematangan.
Sedangkan emosi sendiri berasal dari kata Emotus atau Emovere yang artinya sesuatu yang mendorong terhadap sesuatu, misalnya emosi saat gembira yang mendorong tawa. Emosi saat sedih mendorong untuk menangis. Emosi diwakili oleh perilaku yang mengekspresikan kenyamanan atau ketidaknyamanan dengan keadaan atau interaksi yang sedang dialami. Emosi juga bisa berbentuk sesuatu yang spesifik seperti kesenangan, ketakutan, amarah dan lain sebagainya tergantung dari interaksi yang dialami.Perkembangan sosial emosional merupakan salah satu aspek perkembangan yang sangat penting bagi setiap anak karena merupakan salah satu faktor penentu kesuksesannya di masa depan.
Masa usia dini merupakan masa keemasan untuk setiap aspek perkembangan,sosial emosional. Maka dari itu, proses tumbuh kembang anak harus selalu diperhatikan oleh orang tua agar berjalan dengan optimal.Perkembangan sosial emosional ini bertujuan agar anak memiliki kepercayaan diri, kemampuan bersosialisasi, dan kemampuan mengendalikan.
PEMBAHASAN
Anak-anak memiliki beberapa aspek perkembangan, salah satunya adalah aspek sosial-emosional. Meski sosial dan emosional adalah 2 istilah yang memiliki makna yang berbeda, tetapi sebenarnya aspek sosial emosional ini tidak dapat dipisahkan. Pada masa kanak-kanak awal perkembangan sosial emosional hanya seputar proses sosialisasi.
Dimana anak belajar mengenai nilai-nilai dan perilaku yang diterimanya dari masyarakat. Pada masa ini, terdapat tiga tujuan perkembangan sosial emosional. Pertama, mencapai pemahaman diri
pada usia 1-3 tahun.
Pada tahap ini anak memiliki kemampuan untuk dapat mengendalikan diri dan anak-anak secara signifikan meningkatkan jumlah istilah yang mereka gunakan untuk menggambarkan emosi. Oleh karenanya, anak perlu diberikan peluang untuk melakukan sendiri apa saja yang bisa dilakukan tanpa dibantu orang lain sehingga proses pembentukan kemandiriannya dapat berjalan dengan baik.
Orang tua sebaiknya tidak terlalu banyak melarang dan memarahi karena dapat membuat anak merasa tidak mampu dan ragu dengan kemampuan dirinya. Akibatnya, rasa percaya diri anak akan sulit untuk tumbuh.
Source Of Pengaruh Perkembangan Sosial-Emosional Pada Perilaku Anak Usia Dini (1-3 tahun) From all source