Sambut Ramadan, SD Al Azam Semarang Kenalkan Tradisi Dugderan

Posted on

Sambut Ramadan, SD Al Azam Semarang Kenalkan Tradisi Dugderan

JATENG, LENSAPATI.COM

SD Al Azam Semarang menggelar pawai dan dugderan untuk menyambut bulan Ramadan 1443 Hijriah belum lama ini. Seluruh siswa dengan didampingi para guru diajak berkeliling kampung di lingkungan sekolah itu dengan membawa manggar warna-warni.

Kepala SD Al Azam Semarang, Muhammad Zamroni, M.Pd., mengatakan, acara pawai dan dugderan itu digelar untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1443 H.

Seluruh keluarga besar SD Al Azam, mulai siswa, guru, hingga tenaga kependidikan, merasa gembira atas datangnya bulan penuh berkah tersebut.

“Kami mensyukuri nikmat Allah Swt. dipertemukan kembali dengan bulan Ramadan. Selain itu, pandemi Covid sudah mulai melandai sehingga kami boleh mengadakan kegiatan setelah dua tahun terganggu akibat adanya pandemi ini. Meski begitu, kami tetap mengikuti protokol kesehatan yang ketat,” ujar Zamroni di kantor SD Al Azam, Jalan Ketileng Indah Utara III, pada 4 April 2021.

Keluarga besar SD Al Azam, lanjut Zamroni, ingin mengajak dan mengingatkan masyarakat sekitar bahwa bulan Ramadan yang penuh berkah, nikmat, dan ampunan segera datang.

“Untuk itu, mari kita siapkan hati dan fisik kita untuk beribadah puasa Ramadan dan rangkaian ibadah lainnya. Kami juga mengenalkan budaya baik kepada anak didik agar tradisi pawai dan karnaval dugderan dapat terus tumbuh dan berjalan,” tambahnya.

Sementara itu, salah satu anggota Komite SD Al Azam, Prima Christiantika, mengungkapkan, pihaknya melihat kegembiraan anak-anak saat mengikuti kegiatan pawai dan dugderan itu. Sebagai orang tua, dirinya juga mendorong anak-anak untuk bersuka cita menyambut datangnya bulan Ramadan.

“Saya melihat pawai dan dugderan tahun ini meriah setelah dua tahun tidak ada pawai dugderan. Yang paling penting, setiap tahun anak-anak akan meningkatkan kemampuan berpuasa dan beribadahnya,” harapnya.

Salah satu siswa SD Al Azam, Ektada Biahmad Gussaldy, merasa senang bisa berkeliling kampung dengan membawa manggar warna-warni buatannya. Dia menjadi tahu tradisi dugderan dimaksudkan untuk menyambut bulan Ramadan.

“Saya dan teman-teman ditugasi membuat manggar dari kertas warna-warni untuk memeriahkan acara dugderan. Ada yang tak diduga saat ada bapak menggunakan baju tradisional Jawa dan menunggang kuda. Wah, teman-teman berteriak gembira,” ungkapnya.

(*).

Informasi Terkini Berjudul Sambut Ramadan, SD Al Azam Semarang Kenalkan Tradisi DugderanSebelumnya Sudah Tayang di LENSAPATI(*)com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *