Mudik Lebaran 2022, 21 Juta Kendaraan Diprediksi Masuk Jateng
JATENG, LENSAPATI.COM
Model transportasi jelang mudik Lebaran 2022 ini telah dimatangkan dan dikoordinasikan sampai tingkat kabupaten/kota. Sesuai prediksi dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), ada 21,3 juta kendaraan bakal masuk ke Jateng nanti.
Dalam dialog “Prime Topic: Mudik Sehat dan Nyaman”, angka 21,3 juta kendaraan bukanlah jumlah yang sedikit. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jateng Henggar Budi Anggoro menyatakan, lonjakan angka kendaraan pribadi tersebut dihitung dari mobil pribadi dan sepeda motor. Pemprov Jateng sudah melakukan koordinasi antarinstansi terkait arus mudik dan balik Lebaran tahun ini.
“Pihak kementerian sudah memberi batasan angka berdasarkan hasil penelitan. Semoga saja yang masuk di Jateng tidak sebesar itu. Secara keseluruhan kami dari Pemprov Jateng, seperti Dinas PU Bina Marga sudah menyiapkan sarana dan prasarana,” terangnya.
Ketua Komisi D Alwin Basri dalam dialog itu mengemukakan, sejauh ini informasi yang masuk untuk persentase kondisi jalan rusak di Jateng ada 9 persen atau 200 km. Masih ada 1.219 km jalan dalam kondisi rusak sedang, selebihnya ada 965 km atau 40 persen kondisi masih bagus.
“Dari panjang jalan provinsi 2.400 km itu dengan masih ada kondisi kerusakan sedang kami berharap perlu segera ditangani. Patut pula jadi pengawasan jalan-jalan di daerah rawan bencana banjir dan longsor. Kami juga meminta untuk pekerjaan jalan pada H-10 sudah harus selesai, termasuk jangan ada penumpukan material supaya tidak mengganggu kelancaran lalu lintas,” jelasnya.
Untuk kawasan Pantura timur seperti Pati-Rembang sampai Tuban, Komisi D sudah meminta Dinas PU Bina Marga Jateng dan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR supaya memperhatikan secara serius perbaikan jalan di ruas Pati-Rembang. Sebelum H-10 Komisi D meminta tidak ada pekerjaan di ruas jalan tersebut supaya tidak menganggu arus mudik dan balik.
Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengemukakan, angka dari Balitbang Kemenhub supaya disikapi secara serius. Rencana diperbolehkannya mudik tahun ini menjadikan dorongan untuk pulang kampung menjadi besar. Dikhawatirkan masyarakat menggunakan segala cara termasuk mengabaikan faktor kesehatan agar bisa ke kampung halaman.
Turut disinggung, kalau mudik gratis diadakan kembali oleh Pemprov Jateng supaya tidak lagi melakukan pengumpulan massa di satu lokasi. Sejumlah terminal di Jakarta, sekarang ini kondisi sudah representatif, terlebih bisa untuk memecah kerumunan. Juga patut menjadi perhatian dalam arus mudik nanti yakni penguatan sinyal telepon seluler baik di jalur tol maupun jalan nasional dan provinsi.
“Supaya masyarakat saat membutuhkan bantuan bisa cepat tertangani. Jangan sampai ada gangguan di lapangan, masyarakat tidak bisa menelpon gara-gara tidak ada sinyal,” sambungnya.
Pada acara itu sejumlah audien melontarkan pertanyaan, seperti Ngargono dari LP2K Semarang menekankan fungsi posko lebih dioptimalkan dan didekatkan pada lokasi perpindahaan angkutan umum. Tarif bus AKDP supaya diperhatikan supaya masyarakat tidak dijadikan korban. Selanjutnya kondisi jalan Semarang-Purwodadi-Solo maupun menuju Blora supaya dijadikan perhatian agar masyarakat menggunakan jalan itu bisa nyaman dan aman.
(*dok Humas DPRD Jateng)
Berita Terkini Berjudul Mudik Lebaran, 21 Juta Kendaraan Diprediksi Masuk JatengSebelumnya Sudah Tayang di LENSAPATI(*)com