Jalan Santai di Sokopuluhan, Wujud Pengenalan Budaya dan Merawat Kebhinekaan
PUCAKWANGI, LENSAPATI.COM
Ada yang berbeda pada acara jalan santai dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-77 di SD Negeri Sokopuluhan 01. Sejak pagi (16/8) suasana masih berkabut, anak-anak terlihat sudah mengenakan berbagai baju dan pernak-pernik. Bukan saja pernak pernik khas kemerdekaan, beberapa siswa mengenakan pakaian putri kerajaan, aneka burung, pakaian tari, polisi cilik serta masih banyak lagi.
Acara tersebut bertema “Jalan Santai dan Peragaan Kostum Nusantara Desa Pancasila” bersinergi dengan pemerintah Desa Sokopuluhan, Babin, dan Babinkamtibmas Desa Sokopuluhan, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati. Tendensi mengapa pemberangkatan acara jalan santai dilaksanakan di Kantor Balai Desa, salah satunya adalah bertujuan menjalin sinergitas antara Pemdes setempat dengan Lembaga Pendidikan di setiap kegiatan. Hal ini sekaligus juga sebagai sarana mensukseskan program Desa Pancasila yang ada di Sokopuluhan lewat event peragaan kostum yang beragam.
Kepala Desa Sokopuluhan, H. Sujani, S.Pd.I dalam sambutannya mengungkapkan apresiasi terhadap geliat cinta budaya sejak dini. Itu semua ditandai dengan penanaman pakaian-pakaian adat yang dikenakan. “Adik-adik semua bagus, senang budaya. Semoga saja desanya _tambah rame, tambah rukun. Bedha-bedha gak papa, penting padha Sokopuluhane. Ngono ya Le Nduk?_ Semoga acaranya berjalan sukses dari awal sampai akhir tanpa terjadi suatu halangan apapun. Amin,” ujar Pak Kades, berdoa.
Babinkamtibmas, Tarmoko, menyambut baik acara ini. Karena harus ada kesamaan persepsi antara program dari SD dengan Pemdes selaku wakil dari masyarakat. Kalau hal itu terjalin baik maka kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan akan semakin baik (meningkat).
Kepala Sekolah SD Sokopuluhan 01, Sri Wati, S.Pd., SD juga mengungkapkan alasan acara jalan santai bekerja sama dengan pemerintah desa sebab evaluasi pelaksanaan visitasi akreditasi sekolah beberapa waktu lalu. Salah satu asesor memberikan PR agar setiap kegiatan minimal diketahui oleh komite, salah satu unsur masyarakat juga boleh diambil dari perangkat desa.
“Hari ini kami merealisasikannya. Jalan santai ini menggandeng pihak desa. Ada juga Babin dan Babinkamtibmas selaku keamanan desa juga kami libatkan. Acara kami juga salah satu upaya mensukseskan Rintisan Program Desa Pancasila. Mereka adalah tunas-tunas penerus bangsa. Jadi, harus kita tanamkan jiwa nasionalisme dan juga kebhinekaan sejak dini,” ucap Sri Wati menjelaskan latar belakang kenapa acara diselenggarakan.
(*).
Informasi Terkini Tentang Jalan Santai di Sokopuluhan, Wujud Pengenalan Budaya dan Merawat KebhinekaanSebelumnya Sudah Tayang di LENSAPATI(*)com