Asah Kreasi Mahasiswa, KKN RDR UIN Walisongo Semarang Ikuti Program Usaha Desa Membuat Tas Rajut

Asah Kreasi Mahasiswa, KKN RDR UIN Walisongo Semarang Ikuti Program Usaha Desa Membuat Tas Rajut

TLOGOWUNGU, PATINEWS.COM

Program Kuliah Kerja Nyata Reguler Dari Rumah (KKN RDR) adalah sebuah program yang diadakan oleh UIN Walisongo Semarang, dimana program tersebut diadakan untuk mahasiswa yang sedang menempuh mata kuliah KKN disaat masa pandemi. KKN dilaksanakan dari rumah dan tidak boleh mendirikan posko dikarenakan mahasiswa yang sedang menempuh mata kuliah KKN bertepatan dengan adanya masa pandemi Covid 19.

Namun meski sedang bertepatan dengan ada masa pandemi Covid 19 bukan berarti menjadi halangan bagi mahasiswa UIN Walisongo untuk melaksanakan program KKN. Oleh karena itu mahasiswa melaksanakan KKN yang biasanya diadakan perkelompok di setiap desa untuk melakukan pengabdian terhadap masyarakat, saat ini dilakukan secara mandiri di desa masing–masing, dengan memberikan program kerja terhadap masyarakat di desanya yang dirasa program tersebut dapat membantu memberikan inovasi untuk perkembangan desa tersebut.

Pada Sabtu, 23 Oktober 2021 kemarin, salah satu mahasiswa KKN RDR UIN Walisongo Semarang ikuti kegiatan pembuatan tas dari benang rajut di Desa Tajungsari, Tlogowungu, Pati. Kegiatan pembuatan tas rajut tersebut telah ditekuni oleh beberapa masyarakat Desa Tajungsari sejak tahun 2020 terutama oleh ibu-ibu rumah tangga.

Rusminah, warga desa setempat mengatakan bahwa dengan adanya inovasi pembuatan tas rajut ini sangat membantu perekonomian warga di masa pandemi ini. Karena dari hasil pembuatan tas, dapat digunakan sebagai tambahan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Hasil dari pembuatan tas rajut dari Desa Tajungsari ini belum berupa tas siap pakai. Namun berupa barang setengah jadi yang nantinya akan dikumpulkan kepada pengepul untuk dijadikan barang tas jadi dan dipasarkan.

Rusminah juga menambahkan bahwa dengan adanya usaha pembuatan tas rajut ini juga dapat mengasah kreasi masyarakat karena model tas yang dibuat tidak hanya satu jenis, tetapi banyak jenisnya dengan teknik pembuatan yang berbeda.

(*)