Berkunjung ke Kabupaten Cilacap
Penulis : Imam Muhlis Ali
Berniat silaturahmi, saya dan beberapa teman pengurus Lazisnu Kabupaten Pati pada hari Sabtu-Minggu tanggal 4-5 Desember 2021 berkunjung ke Lazisnu Cabang Cilacap.
Sesampainya di Cilacap, kami transit dulu ke Pondok Pesantren Ar-Ridwan Desa Kalisabuk Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap.
Kami sowan kepada KH. Himamudin Ridwan. Dengan di dampingi putranya yakni Gus Faiz Kamal Makky, kami di terima dengan baik.
Terlihat suasana teduh dan tenteram di lingkungan pondok. Halaman parkir yang luas di sertai pemandangan desa yang indah, membuat kami nyaman.
Rencananya memang sebelum acara utama Laziisnu, kami bersilaturahmi ke pesantren. Kebetulan memang putra dari KH. Himamudin Ridwan yakni Gus Faiz Kamal Makky adalah alumni Pondok Pesantren PMH putra Kajen Margoyoso Pati.
Ada satu hal yang berbeda di Pesantren ini bila di bandingkan dengan pesantren lain. Yakni santri putra-putri di Pesantren Ar-Ridwan Kalisabuk ini mayoritas adalah penderita ODGJ (Orang Dalam Gangguan Jiwa). Menurut Gus Faiz, para santri yang mengalami gangguan kejiwaan di rawat ala pesantren. Ada mengaji keagamaan juga praktek ibadah rutin setiap hari Menurut beliau jumlah santri ODGJ sekitar seratus lebih dan santri yang normal puluhan.
Kami di persilakan menginap di Pondok Dari penghilatan saya, terlihat memang para santri khususnya ODGJ ada yang melakukan aktifitas bersih-bersih pondok dan masjid juga membantu memasak di dapur. Sama sekali tidak terlihat pakaian kotor santri ODGJ ini. Mereka seperti.umumnya memakai busana dengan normal. Sehingga pemandangan di komplek pesantren kondusif.
Para pengasuh pesantren berkhidmad ikhlas merawat santri ODGJ dari berbagai daerah. Ada yang dari Medan, Jawa barat, Jawa Timur dan lokal.
Saya dan teman-teman saat di lingkungan pondok pesantren khusus ini betul-betul mendapat hikmah pembelajaran yakni keikhlasan pengasuh merawat santri ODGJ yang tentu saja sangat tidak mudah di rawat ini. Pastinya kesabaran dan kelembutan hati memjadi pedoman merawat santri penderita gangguan jiwa ini. Padahal banyak santri ODGJ ini yang tidak di urusi oleh keluarganya. Artinya penderita ODGJ ini di serahkan begitu saja oleh keluarga tanpa mengunjungi sekalipun di Pondok. Menurut Gus Faiz bahwa ada yang sembuh dan jika tidak ada keluarganya yang menghubunginya, maka santri sembuh ini ikut membantu kegiatan mengaji di Pondok. “Untuk makannya, alhamdulillah cukup”, kata Gus Faiz lulusan universitas di Arab.
Sebenarnya pesantren ini tidak hanya menerima ODGJ, juga lewat yayasan Ar-Ridwan ini membuka madrasah diniyah, TPQ dan PAUD.
Setelah di rasa cukup menginap semalam di Pesantren khusus ini, kami melanjutkan acara studi banding di Kantor Lazisnu Cabang Cilacap dan Lazusnu anak cabang Kecamatan Kesugihan. Dalam isi studi banding, kami mendapat banyak ilmu terkait peningkatan kinerja SDM Lazisnu. Mulai dari penerapan administrasi secara online menggunakan aplikasi pintar juga ilmu pendekatan pada masyarakat. Memang Lazusnu Kabupaten Pati di nobatkan yang terbaik di Jawa Tengah. Banyak hal-hal ke profesionalan dalam pelaksanaan program Lazisnu.
Di Cilacap, jami di bagi dua tim. Tim satu mengikuti Rakorwil Lazisnu tingkat Jawa Tengan di Fave Hotel Cilacap dan tim kedua studi banding ke Pengurus Cabang dan Pengurus Lazisnu Kecamatan Kesugihan. Lazisnu Kecamatan Kesugihan.adalah terbaik se Kabupaten Cilacap.
Menjelang pulang, kami jalan-jalan dulu di seberang Pulau Nusakambangan. Sesampainya di sana kami hanya diperbolehkan melihat dari jauh. Saya mendapat penjelasan terkait LP Nusakambangan dari.petugas kantor Satgas Keamanan dan Ketertiban Nusakambangan di Wijayapura, Cilacap.
Tidak di sangka saya melihat satu narapidana di bebaskan keluar dari pos jaga. Kami.sempat melihat pulau Nusakambangan yang tidak bisa di pijak untuk umum kecuali pihak-pihak terkaut dan seizin pejabat berwenang.
Selanjutnya kami pamitan pulang dengan Gus Faiz selaku putra pengasuh pesantren Ar-Ridwan. Gus Faiz merasa sangat senang dengan kehadiran kami. Malah sewaktu-waktu dipersilakan mampir di pondok. Kami juga berterima kasih banyak pada Gus Faiz dan pengasuh pondok atas penyambutan yang luar biasa ini.
Berangkat pulang kami dari Fave Hotel. Langsung pada pukul 14.00 wib, kami semua pulang melewati kota Cilacap menuju Pati.
Sebuah perjalanan yang penuh makna di Cilacap. Kota dengan slogan “Cilacap Bersinar” ini memberikan pelajaran makna hidup yakni keikhlasan berkhidmad pada jam’iyyah dan lembaga, keikhlasan bermanfaat bagi yang lain meskipun kecil, perjuangan menyebarkan rahmah kasih sayang pada sesama serta keramahan masyarakat Cilacap yang cukup merasuk di hati kami.
Semoga suatu hari besok kami di beri kesempatan lagi oleh Allah untuk dapat bersilaturahmi ke Cilacap.
Cilacap dengan pantai kidulnya memberikan kesan indah pada saya dan teman-teman serombongan.
*Anggota Pengurus Lazisnu Kecamatan Margoyoso Pati
Source Of Berkunjung ke Kabupaten Cilacap From all source