PATI,PATINEWS.COM
Jika biasanya khitan menjadi momok menakutkan karena sering menjadi senjata orang tua untuk menakut-nakuti anak kecil, maka tidak demikian dengan khitan massal yang digelar oleh Yayasan Subur Makmur Sejahtera bekerjasama dengan Griya Sehat Al-Fatih pada Minggu 26 September 2021, di Rumah Makan Mbok Jijit, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati.
Bocah-bocah yang menjadi peserta khitanan massal yayasan pimpinan Subur Wahyudi ini, usai khitan, justru ditantang panitia untuk melakukan aksi-aksi ekstrem yang tak lazim dilakukan oleh anak kecil pasca-khitan, seperti misalnya loncat-loncat, lari dan beberapa aksi ekstrem lainnya.
Berbagai pantangan pun tak berlaku di metode khitan ini. “Ini bukan mistis. Setelah dikhitan, anak-anak bebas makan apapun dan beraktifitas apa pun. Nggak ada yang nangis. Jadi nanti tidak akan ada cerita, semalaman ngipasi bocah yang habis di khitan. Dan ini bukan hanya sesaat saja, tapi seterusnya, insya Allah anak-anak akan tetap tenang, ceria, dan semua nanti malam nggak ada yang melekan/lembur ngipasi”, ujar Subur terkekeh-kekeh.
Metode sunat modern ini, imbuh Subur, diklaim sebagai khitan tanpa menggunakan jarum suntik, tanpa jahit, sehingga pasca disunat si buah hati langsung bisa beraktivitas.
Hal itu rupanya diamini pula oleh Willydan, Owner Griya Sehat Al-Fatih. Menurutnya, usai mengikuti metode khitan Super Ring ini, nantinya anak-anak juga tidak harus kontrol ke dokter.
“Dan 8 hari pasca sunat, ring yang berada di alat kelamin si anak yang disunat akan lepas dengan sendirinya”, ujar Willydan, yang sehari-hari juga menjadi tenaga medis di salah satu Rumah Sakit ternama di kota Pati ini.
Sementara itu, Fabian, salah satu peserta khitanan massal, saat diwawancara mengaku senang dan nyaman ikut dikhitan dengan menggunakan metode sunat yang dikenalkan oleh Yayasan Subur Makmur Sejahtera (SMS) ini.
“Senang sekali ikut sunat massal ini. Nggak sakit. Waktu disunat cuma terasa kayak seperti digigit semut. Setelah itu, saya langsung bisa memakai celana dalam sunat, dan celana pendek,” ujarnya sambil senyum-senyum malu.
Waktu menunggu antrian, Fabian memang sempat deg-degan karena takut, tapi hanya sebentar.
“Habis itu saya nggak takut lagi, ternyata sunatnya tidak sakit, terus tempatnya juga enak, ada AC nya, dapat uang saku, ada doorprize-nya, dan diberi makan gratis,” tambahnya.
Setiap tahun, memang terdapat anak-anak usia sekolah dari kalangan yatim, piatu dan dhuafa di kota Pati dan sekitarnya yang secara ekonomi tidak mampu membiayai khitanan untuk anak-anak mereka.
Oleh karena itu Yayasan Subur Makmur Sejahtera, mencoba mengambil peran untuk bisa membantu anak yatim, piatu dan dhuafa yang kurang dari segi biaya untuk melakukan khitanan melalui program sunatan massal ini.
Kali ini, ada sebanyak 19 anak yatim, piatu dan dhuafa dari penjuru Kota Pati yang mengikuti khitanan massal.
Menurut Subur, program rutin ini akan terus dikembangkan guna membantu lebih banyak masyarakat yang kurang mampu dalam mengkhitan putranya.
Joko Raharjo, salah satu kakek yang ikut serta mendampingi cucunya, saat diwawancarai mengatakan bahwa program yang dijalankan oleh yayasan Subur Makmur Sejahtera sangatlah membantu mereka.
“Alhamdulillah, semua gratis. Kami orang tua/wali lain merasa sangat senang dan berterima kasih kepada Yayasan Subur Makmur Sejahtera karena sudah menggagas program sunat massal. Ini membantu kami para warga yang ingin segera melihat anak-anak kami disunat sebagai salah satu tuntunan agama kita. Dan dapat sertifikat yang menyatakan sudah disunat pula. Alhamdulillah, kami berharap acara ini dapat rutin dilakukan agar bisa membantu orang lebih banyak lagi”, harapnya.(PN.SMS)
Source Of Bukan Sulap Bukan Sihir, Peserta Khitan Massal Yayasan SMS Langsung Bisa Aktivitas Seperti Biasa From all source