Jagalah Kesehatan Mental Saat Pandemi COVID-19

Posted on

COVID-19 yang telah dinyatakan sebagai pandemi dunia telah menimbulkan dampak yang besar dalam berbagai ranah kehidupan. Mewabahnya COVID-19 ini membuat sebagian orang kehilangan keluarga, kehilangan mata pencaharian utamanya, dan harus melakukan berbagai kegitan di rumah. Karena penularannya yang begitu cepat pemerintah pun melakukan berbagai kebijakan yang terus berubah-ubah guna mencegah penyebaran virus ini, salah satunya adalah dengan membatasi kegiatan sosial dengan memberlakukan kerja dari rumah, sekilah dari rumah, dan membtasi kegiatan keagamaan pula. Keadaan yang demikian tentu menimbulkan berbagai macam perasaan pada diri kita, seperti bingung, cemas, dan was-was. Nah, di tengan keadaan yang tidak menentu seperti saat ini kesehatan mental kita harus kita perhatikan. Masalah rasa cemas, was-was, dan stress yang yang berlebihan apabila tidak dikelola dengan baik maka akan menimbulkan gangguan kesehatan mental kita. Rasa rasa cemas, was-was, dan stress bisa kita kelola dan kita tangani, agar tidak menimbulkan masalah kesehatan mental yang lebih parah di kemudian hari. Berikut ini ada beberapa tips untuk menjaga kesehatan mental saat pandemi:
1. Berpikir Positif
Dengan kondisi yang terjadi saat ini, mensetting pikiran untuk senantiasa berpikir positif sangat diperlukan. Berpikir positif bahwa keadaan ini akan cepat membaik dan meguatkan diri bahwa kita bisa melalui semua ini akan menetralisir kecemasan yang kita rasakan. Berpikir positif akan menjadi langkah yang sangat tepat jika dibarengi dengan berbagai usaha seperti tetap giat bekerja dan belajar meski harus dilakukan di rumah dan mematahi protokol kesehatan.
2. Kurangi Asupan Berita dan Memilah Informasi
Dalam keadaan seperti sekarang ini, sebaiknya kita menyaring berita yang kita baca. Meski membaca berita memang diperlukan, namun jangan sampai karena berita yang kita baca malah meimbulkan rasa takut, cemas, was-was yang berdampak pada gangguan kesehatan mental kita.
Di masa pandemi COVID-19 sebaiknya kita hanya membaca 1-2 berita setiap harinya dari sumber yang terpercaya.
3. Melakukan aktivitas fisik
Sibuknya aktivitas dan pekerjaan terkadang membuat kita lupa untuk olahraga. Padahal, olahraga merupakan kegiatan yang penting karena lahraga dapat membantu kita agar lebih fresh. Sempatkan waktu setidaknya 15-30 dengan berbagai olahrag. Tidak melulu olahraga berat, olahraga ringan bisa kita lakukan seperti lari kecil atau lompat di tempat, hal ini juga sangat mudah untuk dilkaukan bahakan misalnya selama kita menjalani karantina di rumah pun. Dengan melakukan aktivitas fisik, tubuh kita secara otomatis akan memproduksi hormon endorfin yang dapat meredakan stres, mengurangi rasa khawatir, dan memperbaiki mood kita.
Selain hal tersebut, dengan latihan peregangan dan pernapasan juga dapat bermanfaat membantu kita untuk menenangkan diri.
4. Mengonsumsi Makanan Bergizi
Mengosumsi makanan yang bergizi menjadi salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan mental. Ya, mengonsumsi makanan bergizi tidak hanya bisa untuk menjaga kesehatan tubuh kita, asupan nutrisi yang cukup yang diperoleh dari makanan bergizi juga dapat menjaga kesehatan mental kita, baik itu secara langsung maupun tidak langsung.
Makanan bergizi yang bisa kita konsumsi di antaranya ialah yang mengandung protein, lemak sehat, karbohidrat, vitamin, mineral, dan serat. Beragam nutrisi tersebut dapat kita peroleh dari nasi dan cereal, buah-buahan, sayuran, makanan laut, daging, kacang-kacangan, serta susu.
Sebagimana disebutkan juga dalam penelitian dari Warsaw University of Life Sciences tahun 2020, khusus untuk buah dan sayur, jika mengonsumsi buah dan sayur juga dapat berpengaruh positif bagi kesehatan mental.
5. Habiskan Waktu Bersama Keluarga
Menghabiskan waktu bersama keluarga merupakan aktivitas yang sangat menyenangan. Setalah melakukan aktivitas penuh dari pagi hingga sore hari, kita bisa menghabiskan waktu bersama keluarga ketika waktu makan tiba dan di akhir pekan dengan berbincang, berdiskusi, melakukan permainan seru, atau menghubungi saudara dengan aplikasi video call.
6. Bercerita
Ketika kita merasakan sesuatu yang membuat kita tidak nyaman dan sudah berada pada tahap mengganggu aktivitas yang kita lakukan, sebaiknya kita jangan memikirkan dan memendamnya sendiri. Lebih baik kita berceritalah kepada orang-orang yang kita percaya. Entah itu keluarga, sahabat, bahkan jika perlu kepada psikolog. Dengan berbagi cerita, kita akan merasa lebih lega dan setidaknya akan membuat suasana hati 7. Menjadi lebih tenang.
Menghentikan Kebiasaan Buruk
Mulailah berhenti melakukan kebiasaam buruk seperti meroko dan mengosnusmi alkohol. Perlu kita ingat, merokok dapat meningkatkan risiko terinfeksi kuman penyakit, termasuk COVID-19 ini. Selain merokok, batasi juga konsumsi minuman beralkohol. Kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol dapat mengganggu kesehatan fisik maupun mental kita. Selain dua hal tersebut yang sering kita abaikan, kebiasaan buruk yang juga perlu dihentikan adalah kurang beristirahat atau sering begadang. Jika kurang istirahat, kita akan lebih mudah mengalami kecemasan dan mood kita pun akan lebih tidak stabil.
8. Lakukan Hobi

Melakukan aktivitas yang kita sukai akan menjadi hal yang membahagikan dan menyenangkan, pikiran akan menjadi lebih tenang, fresh. Self-talk Jika kita merasa kita bisa mengatasinya sendiri saat kita mengalami atau merasakan segala sesuatu, kita bisa melakukan self-talk. Self talk merupakan kegiatan ketika kamu berusaha untuk berbicara kepada diri kita sendiri mengenai apapun yang kita rasakan. Afirmasi positif yang disampaikan saat self-talk mampu menurunkan beberapa risiko gangguan kesehatan mental. Antara lain mengurangi kecemasan, menghilangkan persepsi negatif, dan memberi kesempatan untuk mengontrol diri.
Dengan menerapkan cara menjaga kesehatan mental yang baik saat pandemi COVID-19, kita akan lebih siap untuk menjalani hari dan bisa melakukan hal produktif lainnya.

Source Of Jagalah Kesehatan Mental Saat Pandemi COVID-19 From all source

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *