Kisah Seorang Mahasiswa di Juwana, Uang Kuliah untuk Modal Usaha Kedai Kopi

Posted on

Kisah Seorang Mahasiswa di Juwana, Uang Kuliah untuk Modal Usaha Kedai Kopi

JUWANA, PATINEWS.COM

Di Usianya yang cukup muda Fandi Jonathan (20) seorang mahasiswa manajemen yang baru semester 1 ini memutuskan untuk memulai usaha kedai kopinya yang bernama Lavdi Kopi di Juwana (Growong Kidul RT 4/RW 1).

Dia memulai menjalankan usaha kedainya ini ditengah pandemi yaitu pada tahun 2019. Hal ini berawal dari dia yang menjadi seorang barista di salah satu
kedai kopi di Juwana. Dari pengalamannya tersebut dia semakin tertarik dengan perkopian.

Hingga pada akhirnya dia merelakan uang yang seharusnya untuk mendaftar perkuliahan karena tidak diterima melalui jalur SBMPTN , sehingga uang tersebut dibuat sebagai modal awal membuka kedai.

Tempat dari Lavdi Kopi ini awalnya bekas rumah kakeknya. Modal awal yang digunakan sekitar 15jt, yaitu biaya renovasi,desain tempat yang kurang lebih
menghabiskan budget sekitar 12 jt, serta selebihnya untuk peralatan dan bahan-bahan
perkopian.

Desain dari Lavdi Kopi ini terbuat dari kayu, lampu yang remang-remang, serta
beberapa hiasan lukisan, caping, dan tampah sebagai interior yang digunakan di langit-langit (plafon).

Alasan dari desain tersebut agar masih terasa suasana yang dulu, dengan tidak
meninggalkan suasana lama. Akhirnya kedai ini dibangun dengan pemberian nama Lavdi
Kopi yang berasal dari Bahasa Yunani yang artinya berkat dari Tuhan.

Strategi pemasaran yang dia buat untuk menarik pelanggan ini awalnya melalui sosmed, seperti Instagram dan
WhatsApp. Yaitu dengan membuat foto-foto produk yang menarik serta promo diskon.
Target pengunjung yang paling utama adalah anak remaja.

Dari menu yang dijual ini juga cukup menarik dimulai dari aneka minuman (es teh, good day, milo, stroberi white, spring
beach, yakult susu, yakult soda, coklat, coklat susu, coklat oreo, oreo milkshake, purple milk, bubblegum milk), kopi yaitu (Arabica, kopi susu, kopi lelet, lelet susu, lelet jahe, robusta filter, robusta tubruk, espresso) dan aneka makanan (mie kuah, mie goreng, mie ayam pangsit, mindoan, ceker, pangsit, roti bakar, lumpia, onion ring).

Baca Juga  Mahasiswa KKN UIN Walisongo Sukses Menggelar Webinar Nasional Relasi Agama Dan Budaya

Dengan harga yang cukup terjangkau yaitu kopi dan makanannya dimulai dari harga 5000-13000. Kedai kopi ini buka
pada siang hari untuk menu mie ayam pangsit dan untuk kopi dibuka mulai pukul 16:00 sampai sepi pelanggan, tidak ada batasan waktu kecuali PPKM.

Tanggapan owner tentang pandemi ini adalah cukup menyulitkan, apalagi kedai ini juga bermula dari pandemi. Tetapi
dia mempunyai cara untuk survive yaitu dengan memberikan diskon dan promo yang
menarik di sosial media untuk pelanggan, serta pelanggan yang takut/malas untuk keluar rumah dapat memakai sistem COD dengan cara menghubungi owner langsung lewat Instagram dan WhatsApp.

Fandi dapat survive di masa pandemi ini karena dia percaya bahwa suatu saat nanti segala rencananya akan berhasil dengan kesabaran dan strategi-strategi yang dia ambil untuk menarik pelanggan. Omzet yang dia dapatkan ini
perbulan sekitar 1jt keatas.

Meskipun dibalik semua itu pasti dia mendapatkan kerugian
seperti sepi pelanggan dan kopinya yang busuk karena terlalu lama disimpan. Ingatkan bahwa Fandi juga seorang mahasiswa, dia menyeimbangkan antara kuliah dan pekerjaannya
sangat baik yaitu dengan mengerjakan tugas lebih awal agar tidak mengganggu dan lupa
saat deadline tiba.

Serta ilmu yang dia dapatkan ketika perkuliahan sangat bermanfaat
untuknya, dia menjadi lebih mengenal tentang apa itu laba rugi lebih jauh lagi serta cara menghitung keuntungan.

Dibalik kedainya yang tak luput dari berbagai macam goncangan pandemi tetapi dia mempunyai harapan untuk kedainya ini agar bisa menjadi lebih besar, dikenal banyak orang, dan membuka cabang dimana-mana.

Baca Juga  Petugas Damkar Harus Sigap, Namun Jangan Abaikan Keselamatan

Fandi juga mempunyai pesan bagi kalian para mahasiswa ataupun anak muda yang ingin memulai bisnisnya di masa
remaja ini, kalian harus mempunyai semangat yang tinggi dan jangan mudah menyerah. Jangan pernah takut gagal, jika jatuh bangkit lagi!

(*)

Source Of Kisah Seorang Mahasiswa di Juwana, Uang Kuliah untuk Modal Usaha Kedai Kopi From all source

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *