Mengendalikan Identifikasi Diri Melalui Self Concept, Self Image, Self Esteem dan Self Awareness

Mengendalikan Identifikasi Diri Melalui Self Concept, Self Image, Self Esteem dan Self Awareness

Posted on

Oleh : Hilmi Nasyithotun Nisa’

Dalam kehidupan sehari-hari sangat penting bagi seseorang untuk dapat melakukan identifikasi diri. Karena dari identifikasi diri inilah seseorang bisa merubah pola hidupnya yang dulunya kurang baik. Dan sebagai manusia pasti memiliki tokoh-tokoh mapun orang-orang yang sangat ia kagumi. Dan hal itu jugalah yang secra tidak sadar aakan merubah pola hidupnya.

Mengenal identifikasi sendiri tentunya memiliki banyak pengertian serta definisi-definisi tentang identifikasi itu sendiri, di antaranya  idenifikasi dikenal sebagai tanda kenal diri maupun bukti diri. Selain itu identifikasi juga diartikan sebagai penentu atau penetapan identitas seseorang. Dalam psikologi sendiri istilah identifikasi merupakan sebuah proses  psikologi yang terjadi pada diri seseorang dan secara tidak sadar orang tersebut akan membayangkan dirinya seperti orang lain yang sedang dikaguminya serta meniru tingkah laku orang yang dia kagumi itu. secara garis besar, pengertian dari idenfikasi sendiri merupakan suatu cara yang dilakukan seseorang untuk mengambil alih ciri-ciri dari orang lain. Jadi dapat diambil pengertian bahwa identifikasi sendiri itu merupakan keinginan pada diri seseorang untuk menjadi sama dengan individu lain yang dia kagumi.

Identifikasi ini tentuya memberikan dampak negatif maupun positif karena adanya pengaruh-pengaruh dari luar yang mempengaruhi dirinya, baik secara keseluruhan maupun tidak. Tentunya dampak negatif maupun positif ini tergantung dari sosok yang ia kagumi. Jika orang yang ia kagumi baik, maka identifikasi tersebut bisa berdampak positif tapi sebaliknya jika orang yang dia kagumi itu dalam pandangan umum kurang baik, maka identifikasi diri juga akan berdampak negattif.

Maka dari itu perlu adanya pengendalian dalam melakukan identifikasi diri. Salah satunya melalui Self concept, Self image, Self esteem dan Self awareness. Self sendiri memiliki banyak pengertian. Di antaranya menurut MCDonald bahwa “self ini dipandang sebgai total person. Self ini dipandang identik dengan orang. Sedangkan dalam psikologi sendiri self ini tidak sama dengan orang, tetapi setiap orang memiliki self. Selain itu self ini juga dipandang sebagai kepribadian.” Berikut uraian tentang beberapa self:

Self concept sendiri ini merupakan sebuah konsep seseorang tentang dirinya sendiri. Jenis ini meliputi persepsi atau cara pandang seseorang tentang penampilan dirinya, kemudian kemampuan maupun ketidakmampuannya, peran dan status seseorang dalam kehidupan, dan nilai-nilai keyakinan serta aspirasinya. Dalam mengembangkan potensi diri dapat dimulai dari menegnal dirinya terlebiihi dahulu. Menurut Bastmasn (2007) menyatakan bahwa mengenali dan memahami diri sangatlah bermanfaat untuk bisa mengembangkan potensi, mengurangi segi-segi negatif pribadi, memahami sumber dan pola dari masalah-masalahnya, serta lebih menyadari apa sebenarnya yang didambakan selama ini. Makna hidup inilah yang akan membimbing remaja panti asuhan untuk belajar menerima dan menghargai dirinya berdasarkan nilai-nilai yang diyakini dan dianggap berharga oleh mereka. Mengenal diri sangatlah penting, dalam upaya pengembangan diri, berarti bahwa tidak mungkin terjadi proses pengembangan pribadi tanpa terlebih dahulu mengenali keunggulan dan kelemahan pada diri sendiri.

Usaha ini dilandasi oleh kesadaran bahwa manusia sebagai  the self determining being, yaitu memiliki kemampuan untuk menentukan apa yang paling baik untuk dirinya sendiri dalam rangka meningkatkan kualitas hidupnya (Bastaman, 2007). Kesadaran diri tersebut sangatlah berkaitan dengan konsep diri. Kesadaran diri adalah hal yang sangat penting untuk memahami konsep diri dan standar, nilai serta tujuan yang dimiliki  seseorang (Dayakisni dan Hudaniah, 2003). Sama halnya dengan (Effendi, 2004) menjelaskan bahwa konsep diri merupakan gambaran dan penilaian terhadap diri sendiri mencakup seluruh aspek kepribadiannya.  Jadi seseorang bisa melakukan pengendalian menggunakan Self Concept ini dengan cara membuat bagaimana seseorang tersebut bisa memandang penampilan dirinya sendiri, dan  tidak membandingkan dirinya dengan orang lain sehingga ia bisa mengendalikan dalam melakukan identifikasi diri.

Kemudian ada juga Self image, yaitu persepsi atau cara pandang tentang diri sendiri dan hal itu seringkali tidak disadari, karena memiliki bentuk yang abstrak. Citra diri (Self Image) merupakan persepsi tentang diri sendiri, seringkali hal ini tidak disadari karena memiliki bentuk yang sangat halus. Citra diri (Slf Image) lebih bersifat global dan dianalogikan sebagai kartu identitas diri yang diperkenalkan kepada semesta alam (Salmaini,2011). Self image ini sangat berpengaruh bagi identifikasi diri. Karena sekagum-kagumnya orang jika ia disadarkan akan kelebihan yang ada pada dirinya sendiri maka seara tidak sadar ia akan memiliki persepsi atau cara pandang pada dirinya sendiri. sehingga hal itu diharapkan dia akan lebih bisa mengendalikan dirinya dalam meniru tingkah laku orang lain yang ia kagumi.

Ada juga Self Esteem atau harga diri. Self Esteem ini sendiri merupakan sesuatu yang lebih mendasar daripada yang terkait dengan naik turunnya perubahan situasi. Bagi orang-orang dengan harga diri yang baik maka naik turunnya perasaan mereka tentang diri mereka sendiri dapat menyebabkan fluktasi atau ketidak tetapan sementara. Tapi itu hanya untuk waktu sementara saja. Self esteem sedniri ini merupakan suatu bagian dari kepribadian seseorang yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Menurut seorang Coopersmith (1967) Self Esteem adalah evalusai yang dibuat oleh individu dan biasanya berhubunagn dengan sebuah penghargaan pada dirinya sendiri. Hal ini tentunya mengekspresikan sikap setuju maupun tidak setuju serta menunjukkan bahwa individu tersebut mapu untuk meyakini dirinya sendiri sebagai sosok yang berharga. Maka dari itu dalam melakukan identifikasi diri tentunya seseorang akan mengalami fluktasi sementara, jika seorang tersebut memiliki harga diri yang baik. Konsep diri ini merupakan suatu keutuhan yang kompleks, yang bersifat positif dan negatif. Seorang mungkin memiliki evalusi positif terhadap karakteristik fisik, tetapi tidak terhadap integritas moral atau mungkin saja seseorang memiliki evaluasi positif terhdap kemampuan bahasa, namun negatif pada kemampuan kinestatik.

Self Awarness atau kesadaran diri. Self Awarness ini sendiri merupakan perhatian yang berlangsung ketika seseorang mencoba untuk memahami keadaan internal yang ada pada dirinya. Prosesnya sendiri bisa berupa refleksi. Di mana orang tersebut secara sadar akan memikirkan hal-hal yang ia alami berikutnya serta emosi-emosi mengenai pengalamannya. Pemahaman diri sendiri merupakan suatu kondisi yang diperlukan sebelum memulai proses pemaaman terhadap orang lain. Dinaika intrapersonal harus dianggap sebagai sebuah kompenen yang penting dalam proyeksi keyakinan-keyakinan, sikap, pendapat, dan nilai-nilai. Pengujian mengenai pemikiran-pemikiran dan perasaan-perasaan orang memungkinkan konselor untuk mmemahami lebih baik tentang “Muatan” budaya yang dibawa (Brown et al, 1988).

Dari penejelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sangat penting melakukan identifikasi diri untuk merubah pola hidup seseorang yang salah. Tapi juga harus diperhatikan bahwa dalam melakukan identifikasi diri ini seseorang harus bisa memperhatikan apa yang dia tiru. Meskipun apa yang dia tiru itu baik, tapi  seseorang juga tidak bisa meniru semua tingkah laku orang yang ia kagumi. Karena setiap orang memiliki karakter masing-masing. Sehingga perlu adanya pengontrolan serta pengendalian dalam melakukan identifikasi diri.

Source Of Mengendalikan Identifikasi Diri Melalui Self Concept, Self Image, Self Esteem dan Self Awareness From all source

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *