Mahasiswa KKN Reguler Dari Rumah Angkatan 127 Kelompok 127 UIN Walisongo Semarang berkesempatan mengunjungi UMKM Kelompok budidaya jangkrik di Desa Jambon, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan.
Kegiatan kunjungan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, (13/11/2021) yang bertempat di kediaman Bapak Purnomo warga Desa Jambon. Kunjungan UMKM ini menjadi sarana bagii mahasiswa KKN untuk lebih membuka wawasan terhadap pembenihan jangkrik.
Budidaya jangkrik merupakan salah satu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang cukup terkenal di Desa Jambon. Pemilik usaha Budidaya jangkrik, Bapak Pur menjelaskan bahwa ia telah berkecimpung di budidaya jangkrik sejak tahun 2018 hingga sekarang.
Menurut penuturan pak Pur “Tidak ada perawatan khusus dalam budidaya jangkrik, hanya saja mengganti pelepah pisang setiap sore dan memberi makan dengan pur pakan ayam. Untuk menghasilkan hasil panen yang banyak tergantung penetasan benih jangkrik, kalau penetasannya banyak maka hasilnya juga banyak. Setelah satu bulan penetasan, jangkrik siap dipanen.”
Harga pasar jual jangkrik 18 ribu per kg. Dalam satu kotak dengan ukuran 1,2 x 2,5 M mampu menghasilkan 35 kg jangkrik. Selama menggeluti dunia budidaya jangkrik, ada beberapa kendala yang dialami pak Pur.
“Kalau masalah penjualan tidak ada masalah, karena harga jual saya selalu 18 ribu. Hanya saja ada hama yang membuat jangkrik-jangkrik mati dan menyebabkan hasil panen yang sedikit. Alhamdulillah untuk pandemi ini tidak ada dampak dalam penjualan jangkrik” Ujar pak Pur.
Penulis : Alfiyana Nurul Rizqi
Source Of Menilik Budidaya Jangkrik From all source