JATENG, LENSAPATI.COM
MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur’an) XXIX Jawa Tengah telah usai, dan menghasilkan juara-juara yang nantinya akan berlaga di tingkat nasional.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen berpesan, agar para juara segera mempersiapkan diri mengikuti gelaran MTQ XXIX nasional, yang rencananya digelar di Kalimantan Selatan tahun ini.
“Panjenengan semua yang nanti akan wakili Jateng, pada MTQ nasional. Mulai hari ini, mulai malam ini, belajar, tingkatkan kualitas dan mutu panjenengan. Buktikan kesuksesan hari ini berlanjut di tingkat nasional,” jelas Gus Yasin, sapaan wagub, saat menutup ajang MTQ XXIX Jateng, di Lapangan Pancasila Simpang Lima Kota Semarang, Minggu, 24 Juli 2022.
Dia mengatakan, ajang MTQ XXIX bukan sekadar lomba. Ajang itu diharapkan menjadi berkah kepada warga Jawa Tengah, karena dengan membaca Al-Qur’an berarti ikut memuliakan wahyu Allah.
“Ini bukan sekadar lomba, tapi harapannya menjadi penenang, menjadi rahmat. Harapannya negara kita segera diangakat dari Covid-19, segera dihilangkan penyakit yang melanda ternak kita, karena kita menghormati Al-Qur’an,” sambung Yasin yang juga Ketua Umum LPTQ Jateng.
Seorang pemenang MTQ XXIX cabang Tilawah putri, Siti Nurul Zakiyah, senang dapat menunaikan cita-citanya ke ajang nasional. Meski telah memiliki momongan, namun tidak memupus impiannya menggeluti seni membaca Al-Qur’an.
“Saya pingin sekali ke Banjarmasin, ya sekalian berziarah juga. Kalau (seni baca Al-Qur’an) sudah saya geluti sejak MTS. Nah sekarang ada suami dan tante yang mendukung, kalau sendirian ya mungkin ketheteran,” ujar perempuan asal Kabupaten Semarang itu.
Sebagai informasi, MTQ XXIX di Kota Semarang, diikuti oleh 832 peserta dari 35 kabupaten/ kota, dengan delapan cabang. Tuan rumah Kota Semarang menjadi juara umum dengan total nilai 109. Sementara di posisi kedua Kabupaten Pati, dan tempat ketiga Kabupaten Kudus.
Qira (pembaca Al-Qur’an) internasional Ahmad Muhajir mengatakan, kualitas peserta MTQ XXIX di Jateng semakin baik. Ini dibuktikan dengan persaingan ketat dan penguasaan irama jiharkah.
“Perkembangan peserta dibanding tahun sebelumnya jauh lebih maju. Persaingan ketat karena mereka sudah mengikuti perkembangan lagu dan bacaan,” jelas Qari yang pada tahun 1980 menjadi juara MTQ di Makkah itu.
Muhajir berharap, para peserta terus mengembangkan kemampuannya. Tidak hanya saat akan ada lomba, tetapi setiap waktu.
(*/hms/jtg)
Berita Terkini Tentang Pati Raih Juara 2 MTQ Provinsi JatengSebelumnya Sudah Tayang di LENSAPATI(*)com
