Pemanfaatan Loose Parts dalam Pembelajaran STEAM pada Anak

PEMANFAATAN LOOSE PARTS DALAM PEMBELAJARAN STEAM PADA ANAK

Oleh

PIAUD IV B INISNU TEMANGGUNG

Loose parts merupakan suatu bahan yang digunakan untuk bermain yang dapat dipindahkan, digabungkan, serta dirancang ulang dengan bermacam cara. Bahan tersebut bisa dipergunakan dengan mandiri maupun dikombinasikan dengan bahan yang lain. Contoh bahan loose parts adalah batu, sedotan, plastik, kain, pasir, ranting, kayu, kertas, daun, bunga, tali, kulit buah atau sayur, cangkang dan biji-bijian, botol bekas dan masih banyak yang lainnya.

Pemanfaatan media loose parts menjadi sumber belajar yang diperlukan anak untuk bermain serta dapat menciptakan lingkungan yang lebih kaya untuk bermain, sehingga benda apapun bisa digunakan anak untuk bermain. Anak usia dini memiliki karakteristik berpikir unik yang dapat menghasilkan berbagai karya sesuai denga napa yang pernah mereka lihat dan dengar.

Dengan media loose parts ini anak dapat menciptakan atau membuat karya yang disesuaikan dengan daya imajinasi anak. Melalui media ini, anak dibimbing dan difasilitasi untuk terus mengeluarkan imajinasi-imajinasi kreatifnya dan mengkonkretkannya menjadi sebuah karya nyata sehingga anak merasa memiliki kebebasan dalam berekspresi dan berkreasi sesuai dengan kemampuannya.

Melalui loose parts anak akan merasa tertantang untuk dapat menciptakan sesuatu kreasi yang baru dengan berbagai bahan, sehingga kegiatan bermain menjadi lebih bermakna. Anak dapat mengembangkan kemampuan dalam berpikir melalui media ini. Selain itu, media loose parts ini sangat mudah ditemukan di lingkungan sekitar anak, sehingga sangat terjangkau.

Media loose parts sangat cocok diterapkan pada anak. Karena dengan media ini anak dapat langsung melihat dan meraba untuk mengenal berbagai tekstur benda menggunakan panca indra serta imajinasinya dalam menciptakan suatu karya dengan bernagai bahan. Dengan media ini anak akan dapat lebih mengenal lingkungan dan benda-benda yang ada di sekitarnya, memahami bahwa benda-benda tersebut bisa dimanfaatkan atau dapat digunakan Kembali untuk membuat suatu karya baru.

Salah satu pemanfaatan media loose parts ini yaitu dengan pembelajaran STEAM atau Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics yang merupakan sebuah inovasi untuk menghadapi era revolusi industri. Metode pembelajaran STEAM dengan media loose parts ini penting melatih anak berpikir kritis dan membangun cara berpikir logis dan sistematis. Pembelajaran STEAM ini mendorong anak untuk membangun pengetahuan tentang dunia di sekeliling mereka melalui mengamati, bertanya serta menyelidiki. Dengan demikian anak akan dengan mudah meningkatkan daya kreatifitasnya ketika bermain.

Pembelajaran STEAM dengan media loose parts ini menggunakan berbagai bahan yang ada di sekitar anak yang mudah untuk dipindahkan, dimanipulasi serta penggunaannya ditentukan oleh anak. Pembelajaran STEAM ini sangat erat dengan keterampilan abad 21 yaitu berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, serta komunikatif. Melalui pembelajaran ini, anak akan belajar tanpa menyadari bahwa dirinya sedang belajar, karena pembelajaran STEAM dikemas dalam bentuk permainan yang menyenangkan bagi anak. Tentunya anak akan sangat merasa senang jika diajak bermain. Mereka akan bermain permainan yang memiliki nilai edukasi.

Keunggulan yang dapat diperoleh dari pembelajaran STEAM melalui pemanfaatan media loose parts adalah membantu anak untuk mengajukan pertanyaan, meningkatkan permainan kretif dan imajinatif anak, menjadikan anak lebih aktif secara fisik, bahan lebih hemat dan mudah didapatkan, mendorong anak menyelesaikan masalah serta menemukan cara baru dalam melakukan atau menciptakan sesuatu.

Tanggapan atau respon anak sangat bermanfaat sebagai ruang ekspresi positif anak dan proses pembelajaran yang alami. Akan tetapi dalam pembelajaran STEAM dengan media loose parts ini, pendidik harus mampu memberikan stimulus atau rangsangan yang tepat dalam menggunakan bahan dan alat permainan yang beragam dari media loose parts ini. Sehingga mampu merangsang perkembangan dan keterampilan anak, menjadikan anak tumbuh serta berkembang menjadi anak yang selalu mencintai, menghargai serta menjaga lingkungan.