Pentingnya Asupan Gizi Anak Usia Dini
Oleh :Ria Yuniawati
(Mahasiswa INISNU PIAUD Semester 4)
Kehidupan anak usia dini tidak dapat lepas dari sains, kreativitas dan aktivitas sosial. Oleh sebab itu, guru hendaknya dapat menstimulasi anak dengan berbagai kegiatan yang terkait dengan sains dan teknologi. Kegiatan sains memungkinkan anak melakukan eksplorasi terhadap berbagai benda, baik benda hidup maupun benda tak hidup yang ada disekitarnya.
Dengan sains dapat melatih anak menggunakan lima inderanya untuk mengenal berbagai gejala benda dan gejala peristiwa. Anak dilatih untuk melihat, meraba, membau, merasakan dan mendengar . Semakin banyak keterlibatan indera dalam belajar, anak semakin memahami apa yang dipelajari. Anak memperoleh pengetahuan baru dari hasil penginderaanya dengan berbagai benda yang ada disekitarnya. Pengetahuan yang diperolehnya akan berguna sebagai modal berpikir lanjut. Melalui proses sains, anak dapat melakukan percobaan sederhana. Percobaan tersebut melatih anak menghubungkan sebab dan akibat dari suatu perlakuan sehingga melatih anak berpikir logis.
Dengan mengembangkan kemampuan berpikir, anak diharapkan dapat mengolah perolehan belajar dan menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah. Salah satu hasil belajar yang harus dicapai adalah anak dapat mengenal berbagai konsep sains sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
Karena dunia anak adalah bermain maka pembelajaran dapat dilakukan melalui kegiatan bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain. Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa mempergunakan alat yang menghasilkan pengertian atau memberikan informasi, memberi kesenangan maupun mengembangkan imajinasi pada anak (Sudono A, 2000: 1).
Melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan objek- objek yang dekat dengannya, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu, belajar dengan bermain memberi kesempatan kepada anak untuk memanipulasi, mengulang-ulang, menemukan sendiri, mempraktekkan dan mendapatkan bermacam-macam konsep serta pengertian yang tidak terhitung banyaknya.
Jadi, pembelajaran pengenalan sains sederhana dapat diberikan pada anak melalui metode bermain. Lalu apa yang dimaksud dengan sains untuk anak paud ?, apa pentingnya sains bagi anak paud? apa tujuan sains untuk anak paud? Dan yang terakhir apa materi pembelajaran sains untuk paud?. Baik sekarang kita akan membahas satu persatu tentang tentang sains untuk anak paud .
Sains pada anak-anak usia dini dapat diartikan sebagai hal-hal yang menstimulus mereka untuk meningkatkan rasa ingin tahu, minat dan pemecahan masalah, sehingga memunculkan pemikiran dan perbuatan seperti mengobservasi, berpikir, dan mengaitkan antar konsep atau peristiwa.
Anak usia dini, atau usia prasekolah, berada dalam masa emas perkembangan otaknya. Salah satu hasil penelitian menyebutkan, kapasitas kecerdasan anak pada usia empat tahun sudah mencapai 50 persen. Kapasitas ini akan meningkat hingga 80 persen pada usia delapan tahun. Ini menunjukkan pentingnya memberi rangsangan pada anak usia dini.
Banyak manfaat yang bisa diperoleh jika anak sejak dini telah diperkenalkan dengan sains. Sains melatih anak bereksperimen dengan melaksanakan beberapa percobaan, memperkaya wawasan anak untuk selalu ingin mencoba dan mencoba. Sehingga sains dapat mengarahkan dan mendorong anak menjadi seorang yang kreatif dan penuh inisiatif.
Sains membiasakan anak-anak mengikuti tahap-tahap eksperimen dan tak boleh menyembunyikan suatu kegagalan. Artinya, sains dapat melatih mental positif, berpikir logis, dan urut (sistematis). Di samping itu, dapat pula melatih anak bersikap cermat, arena anak harus mengamati, menyusun prediksi, dan mengambil keputusan.
Untuk anak prasekolah keterampilan proses sains hendaknya dilakukan secara sederhana sambil bermain.. Pengenalan sains pada usia TK lebih ditekankan pada proses daripada produk.
Proses sains ini disebut metode ilmiah yang secara garis besar meliputi : Observasi, problem solving, melakukan percobaan dan analisa data serta mengambil kesimpulan.
Sains juga mengembangkan kemampuan pada anak yaitu :
– Spiritual yaitu rasa syukur dan memuji keagungan Tuhan
– Observasi, berlatih menggunakan seluruh inderanya untuk mengenal nama benda,bagian bagian dan memberi nama bagian serta fungsinya
– Klasifikasi, berlatih mengelompokkan benda berdasarkan ciri ciri tertentu
– Pengukuran
– Menggunakan bilangan
– Rasa empati terhadap benda yang diteliti seperti hewan
Pengembangan pembelajaran sains bagi anak usia dini, harus memiliki arah dan tujuan yang jelas, karena dengan tujuan yang jelas akan dapat dijadikan standar dalam menentukan tingkat ketercapaian dan keberhasilan suatu tujuan pembelajaran yang dikembangkan dan dilaksanakan.
Ada beberapa jenis keterampilan sains dapat dilatihkan pada anak usia dini. Pertama, mengamati. Caranya, ajak anak-anak mengamati fenomena alam yang terjadi di sekeliling kita. Dimulai dari yang paling sederhana. Kedua, mengelompokkan. Dalam hal ini, anak diminta untuk menggolongkan benda sesuai kategori masing-masing(mengelompokan) . Ketiga, memprediksi. Misalnya, berapa lama es akan mencair, berapa lama lilin akan meleleh. Keempat, menghitung. Kita mendorong anak untuk menghitung benda-benda yang ada di sekeliling, kemudian mengenalkan bentuk-bentuk benda.
Saat memberikan kegiatan sains , guru tidak diperkenankan terlalu banyak bicara dan membiarkan anak-anak mengolah hipotesis, pernyataan tentang apa yang mereka pikirkan . Tugas seorang guru hanyalah menanti anak-anak memformulasikan gagasan mereka. Aktivitas ini akan menjadi kebiasaan jika guru membinasakannya.
(*)
Informasi Viral Berjudul Pentingnya Asupan Gizi Anak Usia DiniSebelumnya Sudah Tayang di LENSAPATI(*)com