oleh: Sri Retno Ningrum (Pegiat Literasi)
Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 183:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
artinya: “Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.”
Sebentar lagi kaum muslim akan kedatangan bulan yang istimewa. Pasalnya, pada bulan ini Allah SWT mengobral sebanyak-banyaknya pahala. Pada bulan itu pula Allah SWT mewajibkan kaum muslim untuk berpuasa. Bulan tersebut adalah bulan Ramadhan. Sehingga perlu bagi kita untuk bergembira menyambut bulan Ramadhan.
Banyak cara bagi kaum muslim untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Seperti: melakukan tarhib Ramadhan dengan berkeliling kampung dengan membawa spanduk. Bisa juga melaksanakan acara tarhib Ramadhan secara online disertai kajian-kajian yang menyangkut keutamaan bulan Ramadhan dan masih banyak cara lain agar masyarakat bergembira menyambut bulan Ramadhan.
Bulan Ramadhan merupakan bulan yang memiliki keagungan, kemuliaan dan keberkahan. Pada bulan ini diturunkanlah Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup manusia. Dengan Al-Qur’an maka kaum muslim akan mengetahui apa yang boleh dilakukan dan harus ditinggalkan. Al-Qur’an pula menjadi solusi atas permasalahan kehidupan manusia.
Bulan Ramadhan juga disebut bulan perjuangan. Banyak peristiwa jihad yang terjadi pada bulan ini, diantaranya: pada 17 Ramadhan 2 H, terjadi perang Badar Kubra, 350 pasukan muslim melawan 1000 pasakan kafir Quraisy di Badar. Pada Ramadhan pengiriman detasemen ‘Ashma bin Marwan, detasemen yang dikirim untuk membunuh perempuan yang sangat jahat kepada Nabi SAW (lihat sirah Ibnu Hisyam, IV/377-379; Thabaqat Ibn’ Saad, 11/27) dan masih banyak peristiwa jihad Rasulullah SAW pada bulan Ramadhan.
Adapun aktivitas-aktivitas yang bisa dilakukan kaum muslim untuk meraih pahala sebanyak-banyaknya adalah dengan puasa, sholat tarawih, membaca Al-Qur’an dan mentadaburinya, perbanyak sholat sunnah, ikhtikaf di masjid, bersedekah, dan lain-lain.
Sejatinya, buah dari puasa Ramadhan adalah menjadi hamba Allah SWT yang bertaqwa. Akan tetapi, yang bisa kaum muslim lakukan saat ini adalah taqwa dalam hal ibadah saja, bukan taqwa dalam seluruh aspek kehidupan. Hal ini terjadi karena negeri ini menerapkan sistem kapitalisme dalam mengatur kehidupan. Sistem tersebut melahirkan aturan buatan dari manusia itu sendiri, seperti: politik, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan sebagainya. Akibatnya, ketika manusia mengatur kehidupannya terjadi kekacauan dan permasalahan ada dalam seluruh aspek kehidupan. Mulai dari penguasa yang tidak amanah, maraknya riba, zina, konsumsi narkoba, korupsi, kenakalan remaja, orang tua depresi hingga kapitalisasi harta milik negara.
Maka dari itu, sudah selayaknya kaum muslim meninggalkan sistem kapitalisme kemudian berganti dengan sistem yang mengantarkan kaum muslim untuk taat kepada Allah SWT secara keseluruhan, yakni sistem Islam. Begitu pula dalam momentum Ramadhan, keberkahan bulan ramadhan akan benar-benar hadir dalam diri kaum muslim, jika mereka sudah terikat pada aturan Allah SWT secara totalitas. Lebih dari itu, ketika sistem Islam tegak tentu kita akan mampu menerapkan firman Allah SWT dalam surah Al Baqarah ayat 208:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ كَاۤفَّةً ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah turut langkah-langkah setan, sesungguhnya setan itu musuh nyata bagimu”. Wallahu’alam Bisshowab.
Info Terbaru Tentang Ramadhan Berkah dengan Syariah KaffahSebelumnya Sudah Tayang di LENSAPATI(*)com