Tiga Naskah Ditampilkan dalam Pentas Workshop Teater Ismi SMKN Jateng di Pati
Gemuruh tepuk tangan penonton menghiasi setiap jeda penampilan dari anggota Teater Ismi SMKN Jateng di Pati. Malam itu, konsep satu panggung tiga sajian sukses digelar, bertempat di Aula SMKN Jateng lantai dua. Senin (11/12) Lakon-lakon yang dibawakan mempunyai ciri khas masing-masing, sesuai dengan karakteristik naskah dan sutradara tiap kelompok.
Penampilan pertama membawakan naskah berjudul dia yang gila. Mengisahkan kehidupan keluarga kaya raya yang pelit. Konflik bermula dari dua pembantu yang tidak terima Zainuddin anak majikannya itu menikah dengan Hayati. Kedua pembantu marah, dan berencana meracuni Hayati dengan minuman racikannya sendiri. Namun nahas, kopi tersebut malah diminum oleh Zainuddin, membuatnya masuk ICU dan akhirnya tewas.
Penampilan kedua, mengusung tema nuansa kebudayaan dengan judul macapat bandang. Panggung dibuka dengan orang tua duduk bersila, disorot lampu berwarna merah. Dengan iringan tembang macapat. Kemudian ada lelaki muncul dari belakang membawakan gerak tari dengan sangat luwes, ia membawa kepala kerbau sebagai simbol di rumah Mbah Tarmin, ialah yang diduga menjadikan desa tersebut kekeringan. Konflik semakin menjadi ketika para peronda melihat tingkah aneh Mbah Tarmin yang kemana-mana membawa buku kuno di tangan. Kemudian mereka membuat ontran-ontran agar Mbah Tarmin diusir dari kampung.
Penampilan terakhir ditutup oleh lakon Demit. Sebuah keluarga miskin yang bapaknya merantau bertahun-tahun, hidup dengan rumah kecil di bawah pohon besar yang katanya angker. Keangkeran tersebut sengaja diciptakan oleh juragan kaya dengan anak buahnya Cipto, agar keluarga tersebut meninggalkan rumah yang sudah ditempati bertahun-tahun. Pada akhirnya, niat jahat akan menemui malapetaka, Cipto dan juragannya ketahuan oleh keluarga dan para penduduk desa hingga dihajar masa.
Kepala SMKN Jateng di Pati Suprapto dalam sambutannya mengapresiasi kerja keras anak-anak yang tergabung dalam ekstrakurikuler teater. Baik anggota baru atau lama yang telah berlatih untuk menyuguhkan karya ini. “Semangat kalian adalah awal dari kesuksesan. Jangan berhenti berkarya! Ciptakanlah momentum yang dapat menjadikan Teater Ismi ini dikenal. Bukan hanya dari siswa-siswi SMKN Jateng sendiri, melainkan dari masyarakat umum.”, ungkapnya.
“Terimakasih kami haturkan kepada para pemateri workshop. Pembina teater ISMI Mast Oim, yang telah rela membersamai anak-anak sampai sejauh ini. Untuk para penonton selamat menyaksikan. Ambil sisi-sisi positif dari pementasan yang akan digelar nanti.”, imbuhnya.
Ditemui di tempat yang berbeda, salah satu sutradara pementasan, siswa atas nama Farida Aprilia menyampaikan apresiasi kepada para anggota kelompok 2, dan kelompok lain yang telah sukses melaksanakan pentas
“Ini termasuk ibadah. Sebab pentas hari ini adalah amanah dari pemateri workshop. Harus kita tunaikan.”, bebernya.
“Untuk pentas dari kelompok kami menyoroti masalah lingkungan dan budaya. Tidak ada bencana yang tak disengaja. Paling banyak adalah dengan campur tangan manusia. Maka, harus dihati-hati.”, tandas dia.
(*)
sumber : patinews,com