Waspadai Virus Eljibiti!

Posted on

Oleh: Ummu Haneem (Pegiat Literasi)

Dulu hanya para orang tua yang memiliki anak perempuan saja yang merasa resah. Mereka takut jika buah hatinya menjadi korban perkosaan, pelecehan seksual, dan sejenisnya. Kini, keresahan tersebut dialami pula oleh para orang tua yang memiliki anak laki-laki. Pasalnya, dua-duanya sangat memungkinkan menjadi obyek keganasan para predator seksual yang hendak melampiaskan hasratnya tidak pada tempat yang sesuai dengan aturan agama.

Aneka penyimpangan pun kian bertambah. Sebut saja, eljibiti, yakni lesbian, gay, biseksual, dan transgender. Diketahui, virus yang satu ini terus berkembang biak di tengah-tengah masyarakat. Bahkan, para pelakunya sudah tak malu-malu lagi mengakui dan mengumbar kemesraan mereka di hadapan publik.

Contohnya saja, kisah Ragil Mahardika bersama pasangan gay-nya yang hingga saat ini masih menjadi trending topic. Menurut pengakuan Ragil saat diundang dalam Podcast Deddy Corbuzier, dia dan pasangannya telah menikah sejak tahun 2018 dan hingga saat ini mereka masih berstatus sebagai pasangan yang telah dilegalkan di Jerman. Keduanya tidak malu-malu untuk mengakui bahwa mereka adalah pasangan sejenis. Bahkan, mereka juga kerap kali mengumbar kemesraan di berbagai media sosial dan di tengah-tengah masyarakat secara langsung. Na’uzubillah.

Menghadapi kenyataan pahit tersebut, tentunya para orang tua harus semakin ekstra berhati-hati dalam menghadapi virus yang dapat mengancam masa depan generasi. Lengah sedikit, anak dapat menjadi korban. Selain itu, anak-anak perlu diberikan edukasi supaya mereka dapat menjaga dirinya dari virus yang menjijikkan tersebut.

Secara fitrahnya, laki-laki menikah dengan perempuan. Sehingga, dari pernikahan tersebut akan diperoleh keturunan. Sedangkan, untuk pernikahan sesama jenis, tentu saja hasilnya zonk. Jika kemudian ada anak di tengah pasangan “jeruk dengan jeruk”, tentu sudah bukan rahasia lagi bahwa anak tersebut bisa jadi diperoleh dari adopsi atau dengan cara lain yang tidak dibenarkan oleh agama.

Sekali lagi, perilaku eljibiti adalah perilaku menyimpang. Oleh karena itu, perlu ada pemberian sanksi yang tegas dari negara bagi para pelakunya supaya berefek jera, bukan malah memberikan ruang selebar-lebarnya atas dalih hak asasi manusia.

Terlebih lagu, jika penyimpangan ini dibiarkan, maka takutlah kita terhadap azab yang akan menimpa semua umat manusia. Mengapa demikian? Karena saat kemaksiatan itu dibiarkan, maka bukan hanya pelakunya saja yang akan terkena azab, melainkan semuanya.

Allah Swt. telah mengingatkan kita dalam Al Qur’an surat Al-A’raf ayat 81, yang artinya: “Sungguh, kamu telah melampiaskan syahwatmu kepada sesama lelaki bukan kepada perempuan. Kamu benar-benar kaum yang melampaui batas.”

Berdasarkan ayat di atas, Allah secara zahir menyebut penyuka sesama jenis sebagai kaum yang melampaui batas. Yang jelas, perilaku tersebut sama persis dengan perilaku kaum Nabi Luth dan hal ini tercantum dalam Al-Qur’an surat al A’raf ayat 80, di mana Allah mengutus Nabi Luth untuk memberikan peringatan bagi kaumnya yang telah melakukan perbuatan keji.

“Dan (Kami juga telah mengutus) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa kamu melakukan perbuatan keji, yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum kamu (di dunia ini)”. (Al-A’raf: 80).

Selanjutnya, sebagai bagian dari masyarakat, maka kita harus saling mengingatkan untuk waspada terhadap virus eljibiti. Jangan sampai virus ini terus beranak pinak. Atas nama hak asasi, justru kerusakan semakin menjadi-jadi.

Wallaahu’alam bish-showab.

Info Viral Tentang Waspadai Virus Eljibiti!Sebelumnya Sudah Tayang di LENSAPATI(*)com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *