Wujudkan Literasi Teguh Indonesia Tangguh, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Gelar Penganugerahan Prasidatama 2021
JATENG, PATINEWS.COM
Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah kembali memberikan penghargaan Prasidatama kepada pengguna bahasa Indonesia terbaik dan karya sastra terbaik di Jawa Tengah. Acara penganugerahan Prasidatama diselenggarakan di Hotel Patra Jasa, Semarang, pada 23 Oktober 2021.
Penganugerahan Prasidatama dihadiri Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Prof. E. Aminudin Azis, M.A., Ph.D. Acara juga dihadiri oleh pejabat dari berbagai instansi pemerintah maupun swasta di Jawa Tengah, antara lain, Pengadilan Tinggi Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Tengah, Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PP PAUD Dikmas) Jawa Tengah, Kementerian Agama Kota Semarang, Pengadilan Negeri, Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta, dan perguruan tinggi.
Selain itu, hadir pula beberapa perwakilan sekolah, IKAPI Jawa Tengah, media massa cetak dan daring, serta penerbit.
Acara diawali dengan orasi kebahasaan oleh Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Prof. E. Aminudin Aziz, M.A., Ph.D. Dalam orasinya, Aminudin mengatakan bahwapada , Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009, Pemerintah Nomor 57 Tahun 2014, Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2019, dan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 28 Tahun 2021, semuanya mengamanatkan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa—atau lebih dikenal dengan nama Badan Bahasa—untuk melakukan pengembangan, pelindungan, dan pembinaan bahasa dan sastra Indonesia, serta meningkatkan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional.
“Di luar keempat mandat dan sekaligus amanat yang diberikan perundang-undangan tersebut, ada satu amanat lain, yakni memfasilitasi pemerintah daerah dalam pengembangan, pelindungan, dan pembinaan bahasa dan sastra daerah. Pemerintah daerahlah yang memiliki kewajiban untuk mengembangkan dan melindungi bahasa dan sastra daerah,” kata Aminudin.
Aminudin menjelaskan Badan Bahasa beserta Balai dan Kantor Bahasa menjadikan faktor kebermanfaatan lembaga ini bagi masyarakat sebagai parameter utama dalam upaya menunjukkan akuntabilitas publik.
“Setelah ada dampak dan manfaat yang dirasakan oleh masyarakat, itu artinya lembaga ini memiliki martabat,” ujarnya.
Dalam laporannya, Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Dr. Ganjar Harimansyah, mengatakan bahwa tujuan Penganugerahan Penghargaan Prasidatama ini adalah memacu penulis, lembaga, dan penerbit di Jawa Tengah agar menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari.
“Bagi para sastrawan, diharapkan momen ini dapat menjadi motivasi untuk menghasilkan karya-karya yang bermutu,” tuturnya.
Ganjar menambahkan bahwa tahun ini penghargaan kategori bahasa diberikan kepada tiga lembaga, yaitu SMA/SMK/MA, pengadilan negeri, dan media massa daring di wilayah Jawa Tengah yang dinilai telah menerapkan penggunaan bahasa Indonesia di dalam dokumen-dokumennya dan di ruang publik dengan baik dan benar.
Sementara itu, sama dengan tahun lalu, pada tahun ini penghargaan kesastraan diberikan kepada tiga buku sastra terbaik, yaitu puisi, cerpen, dan novel karya penulis yang diterbitkan oleh penerbit di Jawa Tengah.
“Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada 2021 ini Prasidatama memberikan penghargaan pada buku antologi puisi berbahasa Jawa dan naskah drama berbahasa Indonesia, baik yang telah diterbitkan maupun yang masih berupa manuskrip,” tambahnya.
Penerima dan Nomine Penghargaan Prasidatama 2021
Penerima Prasidatama kategori bahasa adalah media massa daring suaramerdeka.com. Sementara itu, sukoharjonews.com dan korantegal.com terpilih sebagai nomine. Kategori lainnya adalah pengadilan negeri. Penerima penghargaan Prasidatama kategori pengguna bahasa Indonesia terbaik adalah Pengadilan Negeri Klaten. Dua nomine untuk kategori tersebut adalah Pengadilan Negeri Ungaran dan Pengadilan Negeri Surakarta.
Selanjutnya, Penghargaan Pasidatama untuk SMA/SMK/MA diberikan kepada MA Negeri 2 Banjarnegara. Adapun dua nomine dalam kategori tersebut adalah SMA Negeri 7 Surakarta dan SMK NU 1 Slawi, Tegal.
Sementara itu, penghargaan sastra diberikan untuk kategori antologi puisi, antologi cerpen, novel, naskah drama, dan antologi puisi berbahasa Jawa. Penerima penghargaan untuk kategori antologi puisi adalah Mengunjungi Janabijana karya Eko Setiawan. Buku tersebut diterbitkan oleh Dluwang Karanganyar. Dua nomine lainnya adalah Sajadah Katulistiwa karya A. Musabbih yang diterbitkan CV Wadahkita dan Kota Asu karya Budi S. yang diterbitkan oleh Tidar Media.
Kategori berikutnya untuk bidang sastra adalah antologi cerpen. Penerima penghargaan untuk kategori tersebut adalah Seharusnya Malam Ini Saya Jatuh Cinta karya Sulung Pamanggih. Antologi itu diterbitkan Beruang Cipta Literasi. Dua karya terbaik lain yang terpilih menjadi nomine adalah Orang-Orang Pribumi karya Agil Faturohman yang diterbitkan Pataba Press dan Tanah Letung karya Yuditeha yang diterbitkan Nomina.
Berbeda dengan kategori lainnya, tahun ini tidak ada novel yang dianggap layak menerima penghargaan Prasidatama. Hanya tiga nomine yang dihasilkan dalam pemilihan novel terbaik. Nomine pertama adalah Ipung karya Prie GS yang diterbitkan Cipta Prima Nusantara. Nomine kedua adalah Nyi Cubluk karya Bambang Iss Wirya yang diterbitkan Pataba Press dan nomine ketiga adalah Meninggalkan Tempurung karya S. Labdhawara yang diterbitkan TriBEE.
Juri memiliki alasan mengapa tidak ada novel yang layak untuk menerima penghargaan. Tiga nomine novel tersebut dipandang masih sulit memenuhi harapan pembaca untuk menikmati cerita yang mengesankan. Tumpuan cerita belum mampu menguatkan hal-hal yang memikat dan membuat penasaran pembaca.
Penghargaan juga diberikan untuk naskah drama. Terpilih tiga naskah terbaik. “Kumbokarno Gugat” karya Tentrem Lestari terpilih sebagai penerima penghargaan Prasidatama. Adapun dua nomine adalah “Pengadilan Semut” karya Bambang Wadoro dan “Kost: Bebas Campur” karya Idham Adi Nurcahyo.
Pada tahun ini Penghargaan Prasidatama juga diberikan kepada sastra Jawa, yaitu kategori antologi puisi. Pada kategori antologi puisi berbahasa Jawa, penerima Penghargaan Prasidatama adalah Mecaki Wektu karya Sriyanti S. Sastroprayitno yang diterbitkan Cipta Prima Nusantara. Nomine kategori ini adalah Gendari marang Drestarastra karya Ucik Fuadhiyah yang diterbitkan Beruang Cipta Lestari dan Aubade saka Boyolali karya Irul S. Budianto yang diterbitkan Yayasan Hidayatul Mubtadi’in.
Penghargaan Prasidatama tersebut diharapkan menjadi pemicu bagi instansi dan masyarakat untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sementara itu, penghargaan untuk kategori sastra diharapkan memotivasi para penulis untuk menghasilkan karya-karya terbaiknya. Selain sebagai apresiasi atas kerja keras sastrawan, penghargaan tersebut juga diharapkan dapat menggairahkan penerbitan buku di Jawa Tengah.
Penghargaan Prasidatama menjadi salah satu upaya melibatkan berbagai pihak pemangku kepentingan, baik pusat maupun daerah. Dengan demikian, pengutamaan bahasa dan penjaminan mutu penggunaan bahasa dapat diwujudkan secara optimal. Hal itu juga menjadi wujud apresiasi karya sastra dan peningkatan minat masyarakat dalam berliterasi. Melalui Penghargaan Prasidatama diharapkan terwujud literasi teguh, Indonesia tangguh.
(*)
Source Of Wujudkan Literasi Teguh Indonesia Tangguh, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Gelar Penganugerahan Prasidatama 2021 From all source