Pandemi Covid memberikan dapak yang signifikan pada tatanan masyarakat, kondisi seperti ini telah merabah di berbagai sector dari mulai pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya. Namun dalam hal ini pendidikan menjadi salah satu lembaga terdampak paling besar. Di lihat dari proses pembelajaran baik pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi yang sebelumnya dilaksanakan secara luring, kini di lakukan secara daring sebagai imbas dari kebijakan pemerintah untuk locdown atau karantina yang diterapkan sebagai upaya mengurangi interaksi banyak orang agar dapat meminimalisir penularan Covid 19. Kebijakan serupa yakni Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), memiliki level yang berbeda-beda.
Untuk mengimbangi pemberlakukan kebijakan tersebut, kegiatan Belajar mengajar alternative dapat di gunakan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar daring. Pembelajaran secara tatap muka terbatas seperti pembentukan kelompok belajar, les privat, sanggar bermain, sangat berguna memberikan wadah kepada pelajar agar tetap melakukan pembelajaran secara tatap muka.
Kegiatan belajar mengajar pada saat ini banyak menggunakan berbagai media online seperti aplikasi rapat, platform edukasi dengan banyak metode dan permainan edukatif didalamnya, konten-konten edukasi sangat berguna memaksimalkan pembelajaran jarak jauh. Namun kegiatan secara daring tidak serta merta menjadi solusi tanpa resiko dan maslah baru yang ditemukan. Sebagai contoh para pelajar yang di nilai tidak maksimal dalam menerima pembelajaran, semakin sering siswa atau anak memegang gadget untuk sarana belajar, semakin besar pula potensi disalahgunakan, seperti buat main games, menonton konten yang tidak bermanfaat dan lain sebagainya.
Di sisi lain, Berbagai artikel dan media banyak mengkritik penerapan pembelajaran daring yang di rasa membatasi kemampuan anak dan pentransferan ilmu yang tidak maksimal jika di lakukan secara daring. Penggunaan internet dianggap dapat mengubah cara penyampaian ilmu yang di berikan dan sekaligus sebagai alternative pembelajaran secara tatap muka. Pembelajaran daring juga harus di imbangi dengan fasilitas yang seimbang, seperti smarphone, leptop atau yang dapat mengakses informasi dimanapun dan kapanpun. Setelah di lakukan evaluasi pembelajaran daring selama ini, menimbulkan banyak kendala seperti perhatian orang tua yang kurang kepada anak dalam mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru. Selain itu penggunaan HP yang relative lama di banding menghabiskan waktu belajar menjadikan anak sulit menerima pembelajaran yang di berikan oleh guru.
Dalam hal ini apakah keadaan pandemi, menjadi sebuah hambatan? Atau tantangan bagi seseorang yang memahami arti perubahan. Keaadaan pandemi mengharuskan seseorang melakukan perubahan yang sesuai dengan keadaan saat ini. Oleh karenanya, pembelajaran daring mendapatkan banyak kritikan yang mengharuskan adanya alternative lain. Alternative pendidikan dapat di tempuh dengan berbagai cara salah satunya adalah dengan pembentukan kelompok belajar sebagai contoh pembentukan Kelompok Belajar yang berada di Ds. Purworejo, Kecamatan Margoyoso,Kabupaten Pati.
Kelompok belajar menjadi salah satu wadah evektif yang dapat di gunakan untuk melakukan alternatif pembelajaran secara tatap muka agar dapat memaksimalkan pembelajaran. Kegiatan kelompok belajar tetap mematuhi protocol kesehatan seperti memakai masker, mencucui tangan sebelum proses pembelajaran dan berjaga jarak. Kegiatan pembelajaran di lakukan setiap hari pukul 16.30 sampai dengan 17.30 WIB dengan pembelajaran dasar agama dan hafalan surah-surah pendek. Selain itu, kelompok belajar menjadi media pendampingan anak secara psikologis agar dapat meminimalisir ketegangan selama kegiatan pembelajaran secara daring. Meskipun kelompok belajar bukan menjadi satu satunya alternative pembelajaran selama pandemic, namun setidaknya kelompok belajar menjadi bentuk alternatif kegiatan pembelajaran selama pandemi.
Keuntungan dari kelompok belajar adalah anak-anak dapat melakukan aktifitas pembelajaran secara tatap muka guna menyimbangi kegiatan pembelajaran daring yang di dilakukan selama pandemi. Kelompok belajar tetap mematuhi protocol kesehatan supaya dapat berinteraksi dengan teman sebaya sehingga dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan sosial mereka.
Penulis : Muzdalifah Anggota KKN Dwinawa Ipmafa 2021
Source Of Alternatif Pembelajaran Daring From all source
Leave a Reply