Menilik Budidaya Jamur Tiram di Gabus

1 min read

Menilik Budidaya Jamur Tiram di Gabus

Mahasiswa KKN RDR 77 UIN Walisongo Semarang Lakukan Kunjungan Budidaya Jamur Tiram

 

Feti Anggraini (22) Mahasiswa KKN RDR 77 Uin Walisongo Semarang melakukan kunjungan Budidaya Jamur di Desa Babalan RT 04/RW 02 Kecamatan Gabus Kabupaten Pati Jateng

Kegiatan kunjungan ini dilakukan pada hari Rabu (3/11/2021) milik mbak Dewi Irawati Warga Desa Babalan .

“Budidaya Jamur Tiram ini sudah berdiri Sejak tahun 2019 tepatnya pada bulan Januari dan bertahan hingga sekarang” ujar Mbak Dewi Irawati pemilik Jamur Tiram.

Dalam budidaya jamur tiram hal yang juga harus diperhatikan adalah menjaga suhu dan kelembaban ruang agar tetap pada standar yang dibutuhkan. Jika cuaca lebih kering, panas, atau berangin, tentu akan mempengaruhi suhu dan kelembaban dalam kumbung sehingga air cepat menguap. Bila demikian, sebaiknya frekuensi penyiraman ditingkatkan. Jika suhu terlalu tinggi dan kelembaban kurang, bisa membuat tubuh jamur sulit tumbuh atau bahkan tidak tumbuh.

Perawatan jamur harus dilakukan secara telaten karena setiap pagi harus menyiram, membersihkan bagian spora yang kering hingga mengecek adanya hama/ulat di sekitar ruangan budidaya.

Jamur Tiram termasuk jenis tanaman budidaya yang memiliki masa panen cukup cepat. Panen jamur tiram dapat dilakukan dalam jangka waktu 40 hari setelah pembibitan atau setelah tubuh buah berkembang maksimal, yaitu sekitar 2-3 minggu setelah tubuh buah terbentuk. Perkembangan tubuh buah jamur tiram yang maksimal ditandai pula dengan meruncungnya bagian tepi jamur. Kriteria jamur yang layak untuk dipanen adalah jamur yang berukuran cukup besar dan bertepi runcing tetapi belum mekar penuh atau belum pecah. Jamur dengan kondisi demikian tidak mudah rusak jika dipanen.

Penulis; Feti Anggraini,Mahasiswa KKN RDR 77 Uin Walisongo Semarang

 

Source Of Menilik Budidaya Jamur Tiram di Gabus From all source

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *