Jelang Lebaran, Jalur Semarang-Pati-Rembang Jadi Perhatian
JATENG, LENSAPATI.COM
Pelonggaran aktivitas masyarakat dan mudik lebaran, menjadikan pemerintah mulai mempersiapkan sarana dan prasarana guna mendukung kelancara kegiatan.
Terkait infrastruktur jalan menjadi sarana vital, mengingat hampir keseluruhan aktivitas masyarakat menggunakan sarana darat. Belum lagi Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub merilis data pada mudik Lebaran 2022 nanti ada 21 juta mobil, 14 juta motor, dan 12 juta bus akan melintas di Jateng. Lantas bagaimana kesiapan Jateng jelang Lebaran nanti? Tema ini diambil dalam dialog “Aspirasi Jawa Tengah: Kesiapan Infrastruktur Jateng Jelang Lebaran”. Selasa (5/4).
Ketua Komisi D Alwin Basri, narasumber dalam dialog itu mengemukakan, sejauh ini informasi yang masuk untuk persentase kondisi jalan rusak di Jateng ada 9 persen atau 200 km. Masih ada 1.219 km jalan dalam kondisi rusak sedang, selebihnya ada 965 km atau 40 persen kondisi masih bagus.
“Dari panjang jalan provinsi 2.400 km itu dengan masih ada kondisi kerusakan sedang kami berharap perlu segera ditangani. Patut pula jadi pengawasan jalan-jalan di daerah rawan bencana banjir dan longsor. Kami juga meminta untuk pekerjaan jalan pada H-10 sudah harus selesai, termasuk jangan ada penumpukan material supaya tidak mengganggu kelancaran lalu lintas,” terangnya.
Titik rawan akan kami cek, seperti jalur di Grobogan, Semarang-Pati-Rembang, termasuk Rembang-Tuban.
Dari kalangan akademisi, Ary Setiawan menjabat Kaprodi Magister Teknik Sipil Fakultas Teknik UNS menyebutkan jalan-jalan yang ada di Jateng didesain dengan ukuran kapasitas harian rata-rata. Ini patut diantisipasi oleh pemerintah, bila jalan mudah rusak setelah Lebaran. Patut menjadi perhatian pula adalah jalur Jateng selatan. Pasalnya jalur tersebut tidak didesain untuk kendaraan berat. Namun kerap menjadi pilihan dari kendaraan berat saat melintas di Jateng.
Kepala Dinas Bina Marga Cipta Karya Jateng Hanung Triyanto menyatakan, kemantapan jalan nasional dan provinsi di atas 60 persen, tapi dengan kondisi hujan agak menurun. Kerusakan sedang itu kami kejar untuk pemeliharaan. Paket multiyears dan awal tahun sudah terkontrak dikejar, terutama di pantura. Di Pemalang ada pekerjaan membongkar beton, H-10 harus siap. Jalan provinsi di Grobogan, Blora.
“Kita lakukan tambal lubang. Kontrak kita hari kalender, kalau siang hari lebih kelihatan kualitas kontrol, tapi ada tempat yang ramai dikerjakan malam hari. Jalan ini tidak pernah istirahat, terus dipakai. Semarang-Godong lumayan, Godong sampai Blora yang agak rusak, treatment kami ruas harus jalan beton, jalan aspal cepet rusak,” jelas dia.
Upaya jangka menengah minta Kementerian PUPR. Jalan di Blora 2 tahun ke depan akan bagus. Surakarta-Geyer, Purwodadi-Blora akan kita siapkan. Jalan beton standar sekitar Rp 6-7 miliar 1 kilometer.
(*)
Informasi Terbaru Tentang Jelang Lebaran, Jalur Semarang-Pati-Rembang Jadi PerhatianSebelumnya Sudah Tayang di LENSAPATI(*)com