Karakteristik dan Tanda Tanda Terjadinya Angin Puting Beliung

1 min read

Dilansir dari LENSAPATI.COM Tiga desa di Tayu diterjang angin puting beliung. Kronologi kejadian, sekitar pukul 12.30 wib cuaca di wilayah Kecamatan Tayu mendung/berawan kemudian turun hujan gerimis disertai angin kencang berputar yang bergerak mulai desa Tayu kulon kemudian melintasi desa Tayu wetan dan Keboromo, wilayah yang dilewati angin puting beliung mengakibatkan kerusakan baik berupa pohon tumbang, dan atap rumah roboh.

Angin puting beliung merupakan salah satu bencana hidrometeorologi yang mengakibatkan kerusakan cukup signifikan. Angin puting beliung memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut : 

  • Dihasilkan oleh awan jenis cumulonimbus yang tebal dan berwarna gelap.
  • Secara visual puting beliung bergerak memutar dan membentuk corong atau belalai.
  • Biasa terjadi pada siang dan sore hari pada masa pancaroba.
  • Sering terbentuk di area terbuka seperti lapangan atau sawah.
  • Terjadi sebelum atau awal terjadinya hujan.
  • Durasi terjadinya sekitar 5-10 Menit.
  • Kerusakan yang ditimbulkan memusat karena menarik benda – benda disekitarnya.

Karakteristik angin puting beliung memang berbeda dari bencana hidrometeorologi serupa yaitu angin kencang. Selain karekteristiknya, angin puting beliung juga memiliki tanda – tanda yang biasa muncul menjelang terjadinya antara lain :

  • Tidak terjadi hujan selama 1-3 hari pada masa pancaroba.
  • Terasa panas dan gerah dari malam hingga pagi hari menjelang terjadinya. Panas dan gerah menandakan kelembapan udara tinggi sebagai syarat terbentuknya awan cumulonimbus.
  • Pertumbuhan awan yang cepat dari cerah berawan menjadi berawan tebal. Pertumbuhan awan yang cepat mengindikasikan aktivitas konveksi pembentukan awan yang kuat.
  • Tampak awan cumulonimbus yang berwarna gelap pekat dan lebih rendah dari biasanya.
  • Udara terasa dingin dan disertai hembusan angin setelah terbentuknya awan cumulonimbus.

Bencana hidrometeorologi seperti angin puting beliung memang tidak dapat dicegah, namun akibat yang ditimbulkan dapat diminimalisir dengan dengan beberapa langkah sebagai berikut :

  • Memangkas dahan dan ranting pohon yang rapuh sebelum memasuki masa rawan terjadinya angin puting beliung di Kabupaten Pati yaitu bulan Februari, Maret, April, Oktober dan November.
  • Menghindari aktivitas luar ruangan ketikan awan cumulonimbus yang gelap dan rendah terbentuk.
  • Mematikan aliran listrik sesaat sebelum terjadinya angin puting beliung untuk menghindari hubungan arus pendek listrik.
  • Menghindari kaca dan bangunan rapuh saat terjadinya angin puting beliung.
  • Mengikuti informasi peringatan dini cuaca ekstrim dari instansi terkait atau dapat mengakses ke http://web.meteo.bmkg.go.id/peringatan atau https://signature.bmkg.go.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *