Peduli Lingkungan, Mahasiswa KKN-T IPB Ajak Masyarakat Kembangkan Bioteknologi melalui Fermentasi Ekoenzim dan Probiotik
MARGOYOSO, LENSAPATI.COM
Mahasiswa IPB University yang berjumlah 8 orang dari berbagai jurusan melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) di Desa Pangkalan, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati terhitung sejak 20 Juni-29 Juli 2022.
Mahasiswa yang berasal dari berbagai jurusan seperti, Teknologi Hasil Perairan, Teknik Industri Pertanian, Teknik Sipil dan Lingkungan, Biologi, Geofisika dan Meteorologi, dan Manajemen melakukan berbagai macam program kerja yang ditujukan bagi masyarakat Desa Pangkalan, salah satunya adalah pembuatan produk fermentasi berupa ekoenzim dan probiotik dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didapatkan.
Mahasiswa melakukan pelatihan pembuatan ekoenzim yang ditujukan bagi anggota Perencanaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Pangkalan. Ekoenzim merupakan cairan organik hasil fermentasi campuran bahan organik, gula (sumber karbohidrat), dan air yang dibiarkan selama 3 bulan untuk kemudian dapat dipanen. Hasil cairan ekoenzim dapat digunakan sebagai cairan pupuk organik, cairan pembersih, dan juga sebagai cairan insektisida alami.
“Dihasilkan sampah-sampah organik, seperti sisa sayur dan kulit buah yang terbuang percuma ketika melakukan kegiatan memasak di rumah menjadi latar belakang dilakukannya pembuatan ekoenzim bersama Ibu-Ibu PKK Desa Pangkalan,” kata Anggitha Tambunan selaku ketua program pelatihan pembuatan ekoenzim.
Pembuatan ekoenzim dilaksanakan di Balai Desa Pangkalan pada 2 Juli 2022 yang diawali dengan penjelasan terkait manfaat dan pembuatan ekoenzim, dilanjutkan dengan demo praktik langsung pembuatan ekoenzim oleh masing-masing peserta yang hadir.
Cara pembuatannya adalah dengan mencampurkan gula merah atau molase, sisa sayuran atau kulit buah, dan air dengan perbandingan 1:3:10. Campuran yang dimasukkan ke dalam botol mineral bekas ukuran 1,5 L ditutup dan selama 2 minggu di awal dibuka tutup botolnya untuk mengeluarkan gas yang terbentuk dari hasil fermentasi yang dilakukan oleh mikroorganisme.
Setelah 3 bulan, ekoenzim disaring untuk diambil cairan dan dapat dicampurkan dengan air untuk dapat digunakan. Selain ekoenzim, masyarakat Desa Pangkalan didampingi mahasiswa KKN-T IPB juga membuat probiotik yang ditujukan budidaya perikanan.
Pelatihan pembuatan probiotik ditujukan bagi para petani tambak di Desa Pangkalan. Lahan di Desa Pangkalan sebagian besar terdiri dari lahan tambak yang merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat Desa Pangkalan, sehingga diperlukan usaha untuk memaksimalkan produktivitas hasil budidaya salah satunya dengan penggunaan probiotik.
Pelatihan pembuatan probiotik diawali dengan pengenalan probiotik, penjelasan manfaat dan penggunaannya serta penjelasan terkait estimasi biaya yang diperlukan untuk pembuatan probiotik yang dibandingkan dengan Effective Microorganism 4 (EM4). Bahan yang digunakan untuk pembuatan probiotik mudah didapatkan, seperti ragi tape, susu kental manis, air kelapa tua, yakult, dan molase, sehingga pembuatan dan penggunaannya sangat mungkin untuk dilakukan secara kontinu.
Teknis demo pembuatan probiotik dilakukan dengan cara membagi petani tambak yang hadir dalam dua kelompok sehingga para petani tambak dapat melakukan pembuatan probiotik secara langsung yang didampingi oleh peserta KKN-T IPB.
Mariana Kristin Siregar selaku ketua program kerja pembuatan probiotik mengatakan bahwa “Probiotik dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas air dan meningkatkan pertumbuhan ikan karena penambahan probiotik pada pakan dapat meningkatkan kadar protein dan menurunkan serat kasar, sehingga efektivitas pakan ikan akan meningkat”.
Probiotik yang telah selesai dibuat perlu dilakukan fermentasi selama dua minggu sebelum diaplikasikan pada pakan maupun langsung ke air tambak. Mahasiswa KKN-T IPB juga tidak lupa menjelaskan terkait rasio probiotik yang perlu ditambahkan ke pakan ikan maupun langsung diaplikasikan ke air tambak.
Tim KKN-T IPB 2022 berharap program kerja yang dilakukan di Desa Pangkalan, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati dapat memberi bermanfaat bagi masyarakat.
(*)
Artikel Terkini Berjudul Peduli Lingkungan, Mahasiswa KKN-T IPB Ajak Masyarakat Kembangkan Bioteknologi melalui Fermentasi Ekoenzim dan ProbiotikSebelumnya Sudah Tayang di LENSAPATI(*)com