Forkompimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah), Polisi, Satuan Polisi Pramong Praja dan unsur Nahdlatul Ulama bersama menyaksikan pembongkaran Lorong Indah (LI) lokasi hunian para PK (penyakit masyarakat) menuai keberhasilan, namun proses diusirnya para pekerja seks ( Lonthe) kembali harus dipikirkan dan penataan lebih lanjut dari hasil bongkar hunian.
Pemerintah Kabupaten Pati telah menghancurkan 70 bangunan di bekas Lokalisasi Lorok Indah (LI), Margorejo. Pembongkaran puluhan bangunan itu dilakukan lantaran tidak memiliki izin. Terlebih, digunakan sebagai tempat prostitusi.
Ketua PCNU, Kiai Yusuf Hasyim menegaskan, “Hal terkait dengan bongkar bangunan lokalisasi di Margorejo menjadi perhatian kita bersama, NU, GP Ansor dan Banser, Polisi, Satpol PP, dan unsur Pemerintah Daerah Kabupaten Pati Bertanggung Jawab atas wabah AIDS yang selama ini berkembang di Kabupaten Pati dan menjadi surganya PK (penyakit masyarakat) yang menjadi beban kita warga Nahdliyin selama ini.” Terangnya.
Ansor Kabupaten Pati, Itqonul Hakim menanggapi positif langkah yang telah dilakukan Pemkab Pati tersebut. Meskipun, di sana terdapat salah satu bangunan yang telah diwakafkan kepada Pondok Pesantren.
Di dalam lokalisasi terungkap fakta di lapangan adanya keresahan masyarakat, perselingkuhan, pesta seks, minuman keras, dan narkoba beredar jelas. Katanya.
Lanjut Fikrul Umam aktiviis PCNU dan Ansor, juga pemerhati penyimpangan seks di Kabupaten Pati, menjelaskan, “Kenakalan Remaja dan pemuda dalam kurun waktu lima tahun terakhir berdampak pada kegiatan sekolah, nakal dalam hal komunitas, perkumpulan minum-minuman keras, pesta tahun baru, dan ditemukannya kondom bekas di lingkungan lokalisasi berdampak pelajar tawuran,dan saat ini banyak ditemukannya penyimpangan dalam hal kondisi psikologis pelajar dan Pemuda di Kabupaten Pati. Jelas nya.
Bagaimanapun kondisi di lapangan terkait prostitusi di Margorejo khususnya Lorong indah sangat memprihatinkan. Dengan dibongkarnya bangunan tersebut semoga berdampak secara signifikan akan perkembangan moralitas warga di Kabupaten Pati. Pungkasnya.