Seluruh Anggota Keluarga Berperan Menajamkan Tauhid untuk Meluaskan Maslahat
Oleh : Alfiyah
Selasa (23/8/2022) PUSAT FISI IPMAFA (Pusat Studi Pesantren dan Fikih Sosial Institut Pesantren Mathali’ul Falah) mengadakan Forum Kamisan Dosen. Sebuah forum diskusi yang dihadiri oleh sejumlah dosen IPMAFA, aktifis forum kamisan, serta alumni. Digelar secara langsung di Aula 2 Kampus IPMAFA serta disiarkan di Facebook PUSAT FISI IPMAFA. Kegiatan diskusi yang bertema “Membincang Nilai-nilai Kemaslahatan dalam Keluarga Santri” ini menghadirkan Dr. Nur Rofi’ah, Bil. Uzm sebagai pembicara.
Wacana konsep keluarga maslahah ini sudah ada sejak masa kepemimpinan Kyai Ali Yafi di LKKNU dalam merespon Program KB dan bonus demografi. Sementara itu, konsep ini telah matang pada periode PBNU tahun lalu, sehingga saat ini adalah masa sosialisasi dari konsep tersebut. Konsep ini sedang mencoba mental model baru berdasarkan nilai-nilai Islam yang tidak lepas dari konsep besar Islam rahmatan lil alamin.
Nur menerangkan bahwa “Konsep keluarga maslahah adalah keluarga yang memberikan kemaslahatan pada seluruh anggota keluarga tanpa kecuali serta memmberikan maslahatan kepada orang lain seluas-luasnya. Sehingga Islam rahmatan lil alamin, tidak dipahami semua orang diharuskan masuk islam. Namun, Islam menjadi anugrah bagi apapun dan siapapun yang meniatkan untuk berpegang teguh pada tauhid untuk menuwujudkan kemaslahatan secara seluas luasnya”
Sistem perkawinan yang dholim menjadi anugrah bagi pihak yang kuat, namun menjadi musibah bagi pihak yang lemah. Dalam keluarga dholim ada akhlak mulia dari pihak yang lemah sampai berlebihan tapi pihak kuat bisa sewenang-wennag. Ciri keluarga maslahat yang sedang dibangun ini semua tunduk kepada Allah saja terutama untuk kebaikan bersama, berakhlak mulia terutama yang kuat terhadap yang lemah, serta bukan taat kepada figur tapi pada kemaslahan bersama.
“Isu keluarga maslahah bukan isu baru, mengingat Kyai Sahal juga telah menuliskannya. Paling tidak saya telah menemukan tiga tulisan beliau mengenai isu ini. Tulisan pertama dengan judul MUI dan Ikhtiar Mewujudkan Keluarga Maslahah, Kedua Keluarga maslahah dalam keluarga modern, serta tulisan lain yang ditulis Kyai sahal yang berkerjasama dengan LKKNU dengan BKKBN menuliskan apa itu keluarga maslahat. Tulisan-tulisan beliau tersebut menurut saya masih bersifat gambaran umum. Sementara yang telah dipresentasikan sekarang ini telah menjadi lebih terang.” pungkas Tutik saat menjadi moderator.
Artikel Terkini Tentang Seluruh Anggota Keluarga Berperan Menajamkan Tauhid untuk Meluaskan MaslahatSebelumnya Sudah Tayang di LENSAPATI(*)com