lensapati.com
INFO NASIONAL – Pelaksanaan perdana teknologi CCUS oleh Pertamina berlangsung pada 26 Oktober 2022, Lapangan Pertamina EP Jatibarang Field, Indramayu, Jawa Barat. Peresmian injeksi C02 ketika itu dilaksanakan oleh Direktur Jenderal Minyak lalu Gas Bumi Kementerian Daya lalu Informan Daya Mineral, Tutuka Ariadji, didampingi oleh Senior Vice President Research Technology and Innovation Pertamina Oki Muraza, Dewan komisaris Pertamina Hulu Daya Nanang Untung, Direktur Eksplorasi PHE Muharram Jaya Panguriseng, lalu Direktur Reservoir Evaluation CCS Grup JOGMEC, Hiroshi Okabe.
Saat itu Tutuka Ariadji menyatakan teknologi CCUS menjadi enabler yang digunakan mampu meningkatkan produksi minyak juga gas sekaligus mengempiskan emisi gas rumah kaca secara signifikan. Injeksi CO2 pada penerapan CCUS merupakan akselerasi untuk menyokong target produksi minyak dan juga gas nasional sebanyak 1 jt barel per hari (MMBOPD) lalu gas 12 miliar metrik kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030, sekaligus mencapai target NZE tahun 2060.
Injeksi C02 di dalam Lapangan Jatibarang merupakan hasil kerja identik antara Pertamina, Pertamina P, juga JOGMEC di acara “JOGMEC on CO2 Injection for Enhanced Oil Recovery (CCUS-EOR) Project in Jatibarang Field”.
Direktur Eksplorasi PHE, Muharram Jaya Panguriseng, mengungkapkan injeksi C02 pada Lapangan Jatibarang merupakan langkah awal implementasi CCS/CCUS kerja sebanding Pertamina dengan JOGMEC setelahnya melakukan studi bersama. Dia menyampaikan Lapangan Jatibarang sebagai salah satu lapangan raksasa pada Indonesia dengan total produksi 101,8 million barrels of oil (MMBbls).
Menurut Muharram teknologi CCUS sanggup memacu peningkatan produksi dari cadangan minyak serta gas di area Lapangan Jatibarang.
Sedangkan Direktur Reservoir Evaluation CCS Grup JOGMEC, Hiroshi Okabe, mengungkapkan proyek ini berlangsung cepat mengingat perjanjian prastudi bersatu ditandatangani di area Bali pada Agustus dan juga hanya saja di dua bulan sudah ada bisa jadi diimplementasikan. “Pertamina kemudian JOGMEC bekerja sangat keras untuk mewujudkan injeksi CO2.”(*)